Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
17 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
13 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
13 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
14 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Karding Cs 'Hilang' dari Struktur DPP, PKB Tegaskan Bukan Karena Personal

Karding Cs Hilang dari Struktur DPP, PKB Tegaskan Bukan Karena Personal
Rabu, 28 Agustus 2019 15:53 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid memberikan penjelasan soal adanya beberapa pengurus partai yang tak lagi masuk dalam susunan kepengurusan PKB 2019-2024. Menurut dia, tak masuknya lagi pengurus lama ke kepengurusan baru adalah hal yang lumrah.

"Itu kan biasa saja toh, namanya partai kan ada penyegaran yang itu biasa saja dan putusan semuanya mengacu kepada putusan muktamar tidak ada yang dilanggar," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/8).

Diketahui memang ada beberapa petinggi PKB tidak masuk lagi dalam kepengurusan. Di antaranya, eks Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, eks Ketua DPP Lukman Edy, Anton Doni, Jon Ramadhan, Ali Anshori hingga Imam Nahrawi. Nama-nama itu dikabarkan tak masuk lagi kepengurusan karena dianggap pemberontak dalam partai.

Jazilul pun membantah mereka tak masuk kepengurusan karena sering memberontak. Kata dia, DPP punya alasan lain untuk tidak memasukan mereka lagi dalam kepengurusan.

"Itu isu saja, itu isu saja. Tidak ada. Ini kan organisasi bukan personal-personal," ungkapnya.

"Kader itu kan banyak masa semuanya mau jadi pengurus. Ya bersabarlah untuk tidak jadi pengurus nanti jadi pengurus lagi itu kan biasa. Itu rolling-rolling biasa," sambungnya.

Terkait surat kesediaan menjadi pengurus dan siap dinonaktifkan jika tidak bekerja dengan baik, Jazilul juga menganggap itu hal yang biasa. Semua itu, lanjutnya dilakukan karena sesuai dengan hasil muktamar PKB beberapa waktu lalu.

"Pengurus itu biasa bukan sesuatu yang ini, setiap ada muktamar ada pengurus baru. Ada yang ditinggal ada yang masuk. Yang ditinggal jangan merasa ketinggalan biasa saja nanti kan bisa masuk lagi," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin telah membentuk struktur pengurus DPP periode 2019-2024. Pengurus yang masuk disebut hanya orang dekat Cak Imin. Hal tersebut pun dikonfirmasi eks Sekretaris Jenderal Lukman Edy.

Lukman juga salah satu yang disingkirkan Cak Imin. Dia mengungkap, beberapa orang yang disingkirkan adalah eks Sekjen Abdul Kadir Karding, Menpora yang juga Ketua DPP Imam Nahrawi serta Helmi Faisal Zaini. Lukman menuturkan orang tersebut dianggap sebagai pemberontak di internal.

"Ini dianggap gerombolan pemberontak," kata Lukman kepada wartawan, Selasa (27/8).***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Merdeka.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/