Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Sutradara Jelaskan Film 'Deadpool & Wolverine' Tak Hanya untuk Penggemar Berat
Umum
24 jam yang lalu
Sutradara Jelaskan Film Deadpool & Wolverine Tak Hanya untuk Penggemar Berat
2
Anne Hathaway Ungkap Kini Bersih dari Alkohol
Umum
24 jam yang lalu
Anne Hathaway Ungkap Kini Bersih dari Alkohol
3
Rihanna Siap Tampil Sederhana di Karpet Merah Met Gala 2024
Umum
23 jam yang lalu
Rihanna Siap Tampil Sederhana di Karpet Merah Met Gala 2024
4
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
11 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
5
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
2 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
6
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Guru Muda di Pekanbaru yang Ditemukan tak Bernyawa dengan Selendang di Leher Ternyata Baru Dua Bulan Kos

Guru Muda di Pekanbaru yang Ditemukan tak Bernyawa dengan Selendang di Leher Ternyata Baru Dua Bulan Kos
Ilustrasi (int)
Minggu, 18 Agustus 2019 12:15 WIB
Penulis: Rizki Ganda Sitinjak
PEKANBARU - Sania Putri (23), guru muda yang ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Swakarya, Pekanbaru, ternyata baru dua bulan di kos-kosan tersebut. Korban berasal dari Rantau Prapat, Sumatera Utara yang kegiatan sehari-harinya mengajar di salah satu pesantren yang ada di Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

''Setahu saya, dia baru dua bulan terakhir korban tinggal di kos-kosan ini," terang Ketua pemuda RT 02 RW 07, Jalan Swakarya, Agus Dose kepada wartawan, Minggu (18/8/2019).

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang guru muda berusia 23 tahun bernama Sania Putri ditemukan sudah tidak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Swakarya, Pekanbaru, Riau, Sabtu (17/8/2019) malam. Sania diduga bunuh diri karena leher korban terjerat selendang, dan saat ditemukan, selendang hijau yang dikenakan guru salah satu sekolah dasar (SD) swasta (dikabarkan pesantren) di Pekanbaru itu, terhubung ke teralis jendela.

''Penyebab kematian korban masih diselidiki. Saat ini jasadnya sedang divisum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau,'' ujar Kapolsek Tampan AKP Juper Lumban Toruan sambil menjelaskan kronologis penemuan korban.

Juper menjelaskan, penemuan jasad korban berawal saat ada tukang catering datang mengantar pesanan korban. Namun karena pintu kamar korban tertutup, tukang catering tersebut menitipkan pesanan korban kepada saksi Yelmita, yang juga penghuni kos di sana. Oleh Yelmita, pesanan itu pun diantar ke kamar korban. Namun tetap saja pintu kamar korban masih tertutup dan terkunci. Sementara lampu kamar juga dalam kondisi mati.

''Saksi Yelmita menggedor pintu kamar namun tidak ada jawaban. Saksi yang mulai curiga, lalu menghubungi saksi Putri yang juga penghuni kos tersebut dengan tujuan meminta nomor HP korban,'' ungkap Juper.

Setelah saksi Yelmita mendapat nomor korban, dia pun mencoba menghubunginya. Sambungan telepon masuk, namun tidak diangkat. Padahal suara dering handphone korban saat dihubungi, terdengar dari dalam kamar. Akhirnya saksi Yelmita pergi meminta bantuan kepada Ketua RT dan warga sekitar. Pintu kamar kos korban lantas didobrak.

''Setelah pintu terbuka dan lampu kamar dinyalakan, warga kaget melihat korban sudah meninggal dunia dengan posisi leher terjerat selendang,'' paparnya.

Peristiwa itu kemudian dilaporkan warga ke Polsek Tampan. Tak lama berselang, polisi datang dan langsung melakukan olah TKP. Sementara jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau guna kepentingan pemeriksaan lebih lanjut. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/