Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
Olahraga
17 jam yang lalu
Borneo FC Kecewa Gagal Ke Final, Akui Permainan Tak Sesuai Harapan
2
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Sebagai PSN Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Harus Didukung
3
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
Umum
17 jam yang lalu
Jakpro Helat TIM Art Festival Mulai 30 Mei 2024
4
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
17 jam yang lalu
Dua Klub Pastikan Lolos Ke Babak Final Championship Series BRI Liga 1 2023/24
5
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
Olahraga
17 jam yang lalu
Tak Ada Insiden Saat Madura United FC Kembali Ke Hotel
6
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Olahraga
17 jam yang lalu
Arema FC Evaluasi Pemain Asing Dan Pulangkan Pemain Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi, Amien Rais Ingatkan 'Demokrasi Bodong'

Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi, Amien Rais Ingatkan Demokrasi Bodong
Ketua Dewan Kehormatan PAN (Partai Amanat Nasional), Amien Rais (tengah) saat jumpa pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN di Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019). (Foto: Zul/GoNews)
Senin, 15 Juli 2019 15:31 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan PAN (Partai Amanat Nasional), Amien Rais mewanti-wanti politisi soal bahaya demokrasi 'bodong'. Menyusul terjadinya rekonsiliasi Prabowo-Jokowi.

Dalam jumpa pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN di Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019), Amien menegaskan pentingnya oposisi dalam demokrasi.

"Kalo demokrasi tanpa oposisi itu namanya demokrasi boongan, demokrasi bodong," kata Amien.

Karenanya, untuk tetap menjaga adanya oposisi, Amien mengatakan, rekonsiliasi jangan hanya soal konsesi kekuasaan.

"Jangan pernah kooptasi, dapat 1-2 kursi kemudian kocar-kacir semua," kata Amien.

Partai politik sebagai pengisi parlemen, ditegaskan Amien, berfungsi sebagai pelaksana pengawasan terhadap pemerintah. Sehingga, "kalau parlemen sebagian besar sudah jadi cap stempel atau juru bicara ekskekutif (karena partai oposan terlibat di konsesi eksekutif, red), itu namanya kematian buat demokrasi,".

Amien pun berharap, Jokowi mendapat kekuasaannya secara 'utuh' sebagai presiden terpilih periode 2019-2024.

"Wanti-wanti saya, jangan mencoba kemudian mengaburkan (demokrasi, red) sehingga demokrasi berubah menjadi otokrasi," pungkas Amien.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/