Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
18 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
17 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
17 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
4
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
17 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
5
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
17 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
6
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Umum
13 jam yang lalu
Buat 1.000 Lilin dari Minyak Jelantah, SMAN 13 Jakarta Diganjar Rekor MURI
Home  /  Berita  /  GoNews Group

MOS Taruna Indonesia yang Tewaskan Siswa Diinventagasi, Lanjutan Temuan Forensiknya?

MOS Taruna Indonesia yang Tewaskan Siswa Diinventagasi, Lanjutan Temuan Forensiknya?
SMA Taruna Indonesia (Foto: Dok. smatarunaindonesia.sch.id)
Senin, 15 Juli 2019 06:47 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Dinas Pendidikan (Disdik) Sumatera Selatan dan jajaran kepolisian, menginvestigasi insiden tewasnya DBJ (14), salah satu calon taruna yang meninggal saat masa orientasi siswa (MOS) di SMA Semi Militer Plus, Taruna Indonesia, Palembang.

Kepala Dinas Pendidikan Sumsel, Widodo mengatakan, investigasi tersebut akan menyelidiki sistem MOS yang dilakukan oleh SMA Taruna.

"Apakah hal ini kesalahan tindakan atau suatu kejadian di luar keinginan panitia, yang akan menjadi rujukan apakah Disdik nanti. Kami sudah melakukan teguran keras, sudah saya wanti-wanti agar MOS bebas dari kekerasan fisik maupun mental," ujar Widodo, Minggu (14/7/2019).

Widodo menjelaskan, pelibatan pihak manapun termasuk pihak TNI dalam pembentukan karakter siswa, memang diizinkan jika memang sekolah bermaksud menerapkan sistem disiplin semi militer.

"Sepanjang semua kegiatannya terkait dan tidak berlebihan. Apalagi menyimpang dari tujuan sekolah, yaitu mendidik. Kurikulum mereka pun sama, kurikulum nasional hanya berbeda di pembentukan karakternya saja," ujar dia.

Widodo berharap, "tidak ada lagi tindakan yang mengakibatkan kejadian seperti itu (tewasnya DBJ, red) yang bisa jadi alasan pembenaran. Proses hukumnya, ada tidaknya tindak pidana, pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan, kita serahkan semua ke polisi, kita tunggu hasilnya,".

Sebelumnya, calon siswa SMA Taruna Indonesia, Palembang, berinisial (DB), dinyatakan tewas pada Sabtu (13/7/2019). Dokter forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Sumatera Selatan, Indra, mengungkap ada endapan darah di tubuh jenazah DBJ.

"Sudah dilakukan pemeriksaan ulang, dalam dan luar, dari luar ada kekerasan di kepala di dada dan kaki, dalam kepala juga ada resapan darah seperti benturan, kalau dilihat dari korban sudah kaku, mayatnya hampir enam jam, serta di dada juga ada resapan lumayan banyak," ungkap dokter Indra dikutip dari BangkaPos.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/