Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
23 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
2
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
4
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
5
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
4 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
6
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
4 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kekuatan Hankam Harus Menyesuaikan Perkembangan Zaman dan Tantangan

Kekuatan Hankam Harus Menyesuaikan Perkembangan Zaman dan Tantangan
Selasa, 02 Juli 2019 21:29 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Setelah melalui proses yang panjang, sejak pukul 09.00 WIB, akhirnya Round Table Discussion (RTD) yang digelar oleh Lembaga Pengkajian MPR RI, 2 Juli 2019, di Gedung Nusantara IV, Komplek Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, selesai pukul 16.26 WIB.

Ketua Lembaga Pengkajian, Rully Chairul Azwar, saat menutp diskusi mengucapkan terima kasih kepada para pembicara. Ia juga mengaku bangga dengan para pakar pertahanan yang sudah memberikan pandangan serta berbagi pengetahuan dalam RTD yang mengambil tema 'Wilayah Negara dan Sistem Hankam' itu.

"Disini kumpul para pakar dari yang junior hingga senior," ujar pria asal Bengkulu itu.

Sebelum acara ditutup, Sekretaris Steering Committee RTD, M Alfan Alfian M, membacakan poin-poin dari hasil kegiatan yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari lima perguruan tinggi di Jakarta itu.

Poin pertama, seluruh narasumber menegaskan komitmen dan ikhtiar dalam mengembangkan kebijakan dalam rangka penguatan hankam bagi keutuhan wilayah NKRI melalui implementasi sishankamrata dengan melibatkan partisipasi seluruh komponen bangsa. Tuntutan proffesionalisme dalam menjaga kedaulatan wilayah NKRI tetap harus dapat dijawab di tengah keterbatasan yang ada.

Kedua, pengembangan kebijakan hankam dalam sishankamrata seyogyanya tidak dilakukan dengan berdasarkan semata-mata pertimbangan anggaran tetapi dengan melihat aspek yang lebih komprehensif dengan mempertimbangkan dinamika dan perkembangan global dan regional, ragam ancaman, tantangan, serta segenap potensi sumber daya manusia dan teknologi yang dapat dikembangkan sebagai kekuatan hankam.

Ketiga, pembangunan bidang hankam bagi keutuhan wilayah negara membutuhkan srategi diplomasi yang dikembangkan melalui kerja sama internasional yang ingklusif dan transparan serta saling menguntungkan dengan mengantisipasi perkembangan geostrategi regional dan global agar tidak merugikan dan memperlemah NKRI sebagai negara maritime yang berdaulat.

Keempat, selaras dengan karakter NKRI sebagai negara kepulauan yang berciri nusantara maka sinergisitas antara komponen utama hankam dan segenap komponen lainnya terus diperkuat, tidak saja dalam mengantisipasi ragam ancaman kedaulatan negara tetapi juga dalam mengantisipasi bencana alam mengingat Indonesia berada dalam lingkar cincin api ring of fire yang rawan bencana alam.

Selain itu perlunya, dikembangkan kesadaran antisipatif terhadap bencana alam ini melalui pendidikan.

Dan yang Kelima, perencanaan dan pembangunan pertahanan dan keamanan nasional harus mengantisipasi era informasi dan globalisasi termasuk revolusi industri 4.0 yang telah melahirkan berbagai jenis ancaman pertahanan baru, jenis kriminalitas yang semakin berkembang, lingkungan strategis yang berubah dan berbagai kemajuan teknologi persenjataan.

Karenanya perubahan paradigma berpikir diperlukan bagi seluruh unsur pertahanan dan keamanan negara. Organisasi pertahanan dan keamanan sangat perlu memperhatikan dan menyiapkan kualitas dan kuantitas kompetensi dan kapabilitas prajurit menghadapi ancaman perang modern dan perkembangan kriminalitas masa depan.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/