Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
10 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
2
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
10 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
3
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Umum
10 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
4
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
4 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
5
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
4 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
6
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Umum
3 jam yang lalu
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Cegah Kepunahan, Pemprov Sumbar Lestarikan Ikan Bilih di Danau Singkarak

Cegah Kepunahan, Pemprov Sumbar Lestarikan Ikan Bilih di Danau Singkarak
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menebarkan benih ikan di Danau Singkarak. (foto: Gatra.com/Nella Marni)
Minggu, 23 Juni 2019 18:58 WIB
SOLOK - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menebarkan sebanyak 20.000 ekor benih ikan di Danau Singkarak. Penebaran tersebut mulai dilakukan pada Jumat (21/6) lalu sebagai bagian dari pelestarian ikan khas daerah setempat.

Dikutip dari Gatra.com, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, Yosmeri mengatakan, restoking benih ikan tersebut dilakukan untuk meningkatkan populasi ikan paweh dan ikan asam yang populasinya hampir punah di Danau Singkarak.

"Sebelumnya ditebar ikan nila, ternyata nila menjadi predator bagi ikan bilih," ujar Yosmeri.

Dirinya menyebutkan bahwa UPTD KKP Provinsi Sumbar sudah bisa melakukan pemijahan ikan bilih, dan sudah dilakukan ujicoba sebanyak dua kali.

"Nantinya kita bisa menyebarkan bilih lebih banyak lagi guna mengantisipasi kepunahan ikan bilih yang saat ini populasinya mulai langka," sambungnya.

Selain itu, Yosmeri menegaskan bulan depan akan dilakukan penertiban alat tangkap bagan di Danau Singkarak.

Hal itu didasarkan Pergub bahwa alat tangkap bagan dilarang penggunaannya di Danau Singkarak karena dapat memusnahkan ikan bilih.

Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit di kesempatan terpisah mengatakan penertiban alat tangkap bagan bertujuan agar bilih yang selama ini menjadi kebanggaan masyarakat Sumbar bisa kembali ditangkap nelayan tradisional untuk mata pencaharian.

"Harapan kami, semua nelayan bisa sejahtera, tidak hanya sebagian saja, tetapi semuanya. Ada 5.000 nelayan tradisional secara keseluruhan yang menggantungkan hidupnya di danau Singkarak. Kalau terus-terusan bagan dipasang akan memusnahkan ikan bilih dan perekonomian nelayan kecil," ungkapnya.

Ia mengatakan potensi ikan di danau Sumbar sangat besar sehingga pengelolaannya harus dilakukan secara baik.

Wagub berpesan pengelolaan ikan nanti tidak seperti di Danau Maninjau, keramba yang tersebar mencapai 21.000, sementara kapasitasnya hanya bisa menampung 6.000 keramba apung.

"Untuk itu kami meminta pengguna bagan untuk bisa menjaga danau Singkarak secara bersama-sama," ujar wagub.

Tidak hanya bagan dan keramba apung yang harus ditertibkan, lanjut Nasrul, tetapi juga rumah-rumah yang ada di pinggirannya. Karena danau selain berfungsi sebagai tempat mengumpulkan ikan juga berperan sebagai objek wisata.

"Danau Singkarak itu bisa dinikmati wisatawan dari pinggir jalan. Kami tidak akan menertibkan secara keras, semuanya ditertibkan secara perlahan-lahan," ungkapnya.***

Editor:arie rh
Sumber:Gatra.com
Kategori:GoNews Group, Umum, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/