Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
14 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
2
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
3
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
4
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
6
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
11 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Home  /  Berita  /  GoNews Group

DPD RI Dukung Kerja Sama Jalur Sutra dengan China

DPD RI Dukung Kerja Sama Jalur Sutra dengan China
Jum'at, 21 Juni 2019 22:58 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono mengatakan visi Indonesia sebagai poros dunia tidak terlepas dari basis maritim. Tentunya visi Indonesia ini berhubungan dengan misi negara China untuk membuat jalur sutra. Hal itu tertuang dalam peluncuran ‘Silk Road Community Building Initiative in Indonesia & Indonesia-China NGOs Dialogue.

"Dalam konteks ini maka perpaduan antara visi dan poros maritim dunia bisa terjalin. Oleh karena itu banyak hal yang bisa kita kerjasamakan baik dengan China dan internasional. Tentu dengan landasan atas dasar saling percaya satu sama lain. Serta menghormati kedulatan dan keutuhan masing-masing negara,” ucap Nono di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat (21/6).

Menurut Nono bahwa Indonesia saat ini sedang dalam transisi besar bila dilihat dari perdagangan dunia. Lantaran kurang lebih 70 persen negara di Asia Pasifik, sebagian besar melalui transportasi laut atau maritim. "Maka dari itu, Indonesia yang sangat strategis berdasarkan hukum laut harus menjaga keamanan dan stabilitas kedaulatan laut kita," tuturnya.

Nono menambahkan kerjasama ini juga sangat penting, dimana Indonesia dan China sama-sama memiliki kawasa luas. Sehingga Indonesia harus belajar dengan China dalam mempertahankan kedaulatannya. "Kita juga harus belajar dengan China dalam mempertahankan kedaulatan lautnya," ulas Senator asal Maluku itu.

Di sisi lain, Nono menjelaskan saat ini kondisi ekonomi China lebih baik dari negara-negara di Asia. Fakta-fakta tersebut harusnya menyakinkan bahwa Indonesia perlu pendekatan baru untuk mensejahterahkan rakyat dan menentaskan kemiskinan.

"Itulah sebabnya ikatan bilateral kedua negara tidak harus goverment to goverment. Model hubungan bilateral kedua negara perlu juga people to people agar kedua negara bisa lebih dalam ikatan emosinalnya," kata Nono.

Selain itu, potensi kerja sama Indonesia dan Tiongkok melalui pendekatan people to people bisa menjadi trigger. Seperti strategi untuk menggurangi kemiskinan di China dalam menciptakan lapangan kerja yang masif dan berkelanjutan. “Tiongkok membangun pembangunan dimulai dari desa pada sektor pertanian dan pengembangan UMKM-nya,” ujar Nono.

Nono menilai bahwa Indonesia juga perlu merubah persepsi pengembangan UMKM agar tidak kalah saing dengan Tiongkok. Bahkan UMKM di Tiongkok bisa menciptakan onderdil pesawat terbang dan mobil. “Di Indonesia hanya baru di bidang garmen atau cemilan dan lainnya. Tentu saja kita kalah saing dengan Tiongkok. Maka harus ada kemaum dari segenap kompenen bangsa untuk mengubah persepsi ini, Indonesia pasti bisa ,” tuturnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/