Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Longsor di Lembah Anai Sumbar, Jalur Padang - Bukittinggi Putus
Peristiwa
13 jam yang lalu
Longsor di Lembah Anai Sumbar, Jalur Padang - Bukittinggi Putus
2
Banjir Bandang Terjang Agam Sumbar, 15 Orang Meninggal
Peristiwa
13 jam yang lalu
Banjir Bandang Terjang Agam Sumbar, 15 Orang Meninggal
3
8 dari 12 Jenazah Korban Banjir Bandang Sumbar di RSAM Bukittinggi Teridentifikasi, Berikut Datanya
Sumatera Barat
13 jam yang lalu
8 dari 12 Jenazah Korban Banjir Bandang Sumbar di RSAM Bukittinggi Teridentifikasi, Berikut Datanya
4
PLN UID Jakarta Raya Terus Tumbuhkan Budaya K3
Umum
4 jam yang lalu
PLN UID Jakarta Raya Terus Tumbuhkan Budaya K3
5
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
Peristiwa
5 jam yang lalu
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
6
Tengku Dewi Putri Ungkap Suaminya Sudah Berulang Kali Selingkuh
Umum
4 jam yang lalu
Tengku Dewi Putri Ungkap Suaminya Sudah Berulang Kali Selingkuh
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Korban Meninggal Dunia Melebihi Tragedi Bom Bali, BPN Dorong Autopsi Jenazah Petugas Pemilu

Korban Meninggal Dunia Melebihi Tragedi Bom Bali, BPN Dorong Autopsi Jenazah Petugas Pemilu
Jum'at, 03 Mei 2019 21:22 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional Paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandi (BPN 02), mendorong dilakukan autopsi terhadap para jenazah petugas kepemiluan 2019, yang tewas saat menjalankan tugas.

Kubu Prabowo, menurut Direktur Relawan BPN 02, Ferry Mursyidan Baldan, merasa ada kejanggalan dengan tewasnya ratusan petugas tersebut dan menyebut fenomenan ini dengan istilah "Bom Pemilu".

"Bayangkan! (Korban, red) bom Bali sekitar 200 orang meninggal, kita dan dunia sudah sangat berkabung. Nah ini bom pemilu kok sampai 474 hampir 500 orang, bayangkan apa yang terjadi!" kata Ferry di Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (03/05/2019).

Dorongan autopsi kepada para korban bom pemilu itu juga dikuatkan oleh Medical Emergency Rescue Commitee atau Mer-C yang menilai, kematian para petugas Pemilu 2019 akibat kelelahan sebagai fenomena ganjil.

"Kami juga meminta untuk dilakukan autopsi karena ada kejanggalan. Autopsi terhadap petugas KPPS karena kita tidak mau biarkan ini terus terjadi. Bukan soal siapapun dia, tapi kita tidak ingin ada kejanggalan yang kita biarkan," kata Ferry menyinggung dugaan Mer-C.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/