Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ariana Grande Tampil Anggun dan Sempat Berganti Gaun di Met Gala 2024
Umum
24 jam yang lalu
Ariana Grande Tampil Anggun dan Sempat Berganti Gaun di Met Gala 2024
2
Teuku Ryan Bantah Isu Perceraian yang Beredar Luas
Umum
23 jam yang lalu
Teuku Ryan Bantah Isu Perceraian yang Beredar Luas
3
Maudy Ayunda Lebarkan Sayap Jadi Produser Film
Umum
24 jam yang lalu
Maudy Ayunda Lebarkan Sayap Jadi Produser Film
4
Avila Bahar dan Putera Adam bersama HMRT Juara di Round 1 Malaysia Series
Olahraga
24 jam yang lalu
Avila Bahar dan Putera Adam bersama HMRT Juara di Round 1 Malaysia Series
5
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
4 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
6
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
5 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Usut Amplop 'Serangan Fajar', Fahri Hamzah Minta KPK Kerjasama dengan Bawaslu

Usut Amplop Serangan Fajar, Fahri Hamzah Minta KPK Kerjasama dengan Bawaslu
Kamis, 04 April 2019 17:36 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah meminta Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, bekerja sama dengan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) untuk menginvestigasi 'cap jempol' pada amplop 'serangan fajar' anggota DPR dari F-PG, Bowo Sidik Pangarso.

Merupakan salah satu barang bukti yang disita KPK dalam perkara suap yang menjerat politisi Partai Golkar tersebut.

"Harusnya KPK bekerja sama dengan Bawaslu sekarang, karena dugaan itu sangat membuat orang tuh bertanya. Nah, itu nanti jadi tugas dari Bawaslu untuk menginvestigasi," kata Fahri Hamzah kepada awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/4/2019).

Fahri menyarankan kerjasama KPK dengan Bawaslu ini karena dirinya menduga adanya modus-modus 'serangan fajar' lainnya yang belum terungkap. Untuk itulah meminta Bawaslu proaktif merespons hal tersebut.

"Ini kan yang tertangkap. Jangan-jangan amplop begitu banyak di tempat lain, dan itu kan modusnya mudah dilacak. Maka Bawaslu harus mengambil langkah cepat supaya, paling tidak, ini cukup menjadi satu peristiwa yang tidak ada peristiwa lainnya," jelasnya.

Sebelumnya, 'cap jempol' disampaikan KPK berada pada amplop yang dibongkarnya dalam 3 dari 84 kotakan kardus yang disita komisi antirasuah dalam perkara Bowo Sidik Pangarso.

Namun, KPK tidak merinci bagaimana bentuk 'cap jempol' itu, tetapi meyakini sejauh ini bila amplop berisi uang itu terkait pencalonan diri Bowo sebagai anggota legislatif.

Dalam amplop-amplop itu terdapat uang pecahan Rp 20 ribu dan/atau Rp 50 ribu. Total ada 400 ribu amplop yang nilai totalnya sekitar Rp8 miliar.

Duit itu diduga KPK sebagai suap dan gratifikasi yang diterima Bowo. Salah satu bagian suap yang diterima Bowo disebut KPK berasal dari Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) Asty Winasti.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/