Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
22 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
23 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
4
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
9 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
5
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
8 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
6
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
8 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mutasyar NU Jatim, Habib Taufiq: Ganti Kafir dengan Nonmuslim Bukan Keputusan Ulama NU

Mutasyar NU Jatim, Habib Taufiq: Ganti Kafir dengan Nonmuslim Bukan Keputusan Ulama NU
Selasa, 05 Maret 2019 16:25 WIB

JAKARTA - Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Habib Taufiq bin Abdul Qadir bin Husein Assegaf, menegaskan penggantian istilah kafir dengan nonmuslim bukan keputusan kiai dan ulama NU.

Hal ini ditegaskan Habib Taufiq menyikapi hebohnya salah satu hasil dari Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2019, yaitu pelarangan penggunaan istilah kafir pada sesama warga negara Indonesia. Istilah kafir pun diganti menjadi nonmuslim.

Dalam ceramahnya yang diunggah Sunsal Media di YouTube dan dipublikasikan pada 4 Maret 2019, Habib Taufiq menyatakan, perlu meluruskan masalah ini agar tidak berlarut dan membingungkan umat.

"Panggilan kafir dan nonmuslim. Perhatikan. Itu bukan keputusannya ulama. Itu komentarnya dua orang saja, profesor-profesor ini. Jadi itu bukan keputusan ulama. Yang ada keterangannya begini loh, dilarang kita mengganggu orang, sekalipun orang kafir, dengan panggilan, "hei kafir". Paham ya. Kalau memang itu menjadi keberatannya dia," ujar Habib Taufiq.

Ulama NU ini memberikan gambaran, ada seorang mualaf yang kedua orangtuanya bukan Islam. Kemudian dia memanggil kedua orangtuanya itu dengan sebutan "hei kafir". Hal itulah yang tidak diperbolehkan.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Viva.co.id
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/