Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
21 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
18 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
16 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
16 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pertamina Sukses 'Sulap' Minyak Sawit Mentah Jadi BBM Ron 88 di Kilang Plaju Palembang

Pertamina Sukses Sulap Minyak Sawit Mentah Jadi BBM Ron 88 di Kilang Plaju Palembang
Ilustrasi kilang Pertamina Plaju. (antara)
Jum'at, 28 Desember 2018 19:49 WIB
PALEMBANG - PT Pertamina (Persero) kini mulai melakukan inovasi baru mengolah minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menjadi bahan bakar ron 88 sekelas Premium di Kilang Refinery Unit III Plaju, Palembang.

Pengolahan produk turunan CPO dengan teknologi co-processing itu diklaim dapat menghemat devisa negara hingga di US$ 160 juta karena dapat mengurangi impor minyak mentah (crude oil).

Direktur Pengolahan PT Pertamina, Budi Santoso mengatakan inovasi berupa teknologi co-processing tersebut adalah dengan menggabungkan sumber bahan bakar alami dengan sumber bahan bakar fosil. Selanjutnya diproses dalam kilang untuk menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan.

"Ini karena CPO kami diambil dari dalam negeri, untuk transaksinya pun dilakukan dengan rupiah. Jadi dapat mengurangi defisit anggaran negara dan hasil bahan bakarnya ramah lingkungan," terang Budi ketika meninjau langsung implementasi co-processing CPO di Kilang RFCCU RU III Palembang, Jumat (21/12/2018).

Proses pengolahan CPO-nya sendiri, kata Budi, dilakukan di fasilitas Residue Fluid Catlytic Cracking Unit yang ada di kilang Pertamina Plaju. Di mana kilang memiliki itu berkapasitas 20.000 barel stream per hari.

Dalam prosesnya produk turunan dari CPO, refine bleach deodorize palm oil (RBDPO) terbebas dari getah dan bau dicampur dengan sumber bahan fosil. Selanjutnya dilakukan pencampuran bahan kimia yang akan menghasilkan bahan bakar jenis Premium.

"Pencampuran CPO dengan bahan bakar fosil secara teknis dapat lebih sempurna dengan proses kimia. Sehingga perpaduan itu menghasilkan bahan bakar ron 88 dengan kualitas yang lebih tinggi. Ini terjadi karena nilai octane mengalami peningkatan signifikan," katanya.

Bahkan, hasil iplementasi co-processing tersebut juga dapat menghasilkan Green Gasoline Octane 90. Yang dikalkulasikan sebanyak 405 MB per bulan atau setara 64.500 kilo liter per bulan untuk produksi Green LPG sebanyak 11.000 ton per bulan.

Budi menyebut, ada beberapa perseroan yang bakal menerapkan langkah serupa, Inovasi ini bahkan akan diperluas hingga ke jenis bahan bakar lainnya, baik green gasoil (bahan bakar solar) maupun green avtur.

"Ke depan, langkah ini akan diikuti kilang lainnya yakni di Kilang Cilacap, Balongan dan Dumai. Bahkan diperluas untuk jenis bahan bakar solar maupun green avtur," tutupnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:detik.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/