Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
Olahraga
16 jam yang lalu
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
2
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
Olahraga
16 jam yang lalu
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
3
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
16 jam yang lalu
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
4
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
Olahraga
16 jam yang lalu
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
5
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
Olahraga
15 jam yang lalu
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
6
Forum LKS Jakarta Apresiasi Bantuan 1.300 Paket Sembako dari Jokowi
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Forum LKS Jakarta Apresiasi Bantuan 1.300 Paket Sembako dari Jokowi
Home  /  Berita  /  Jawa Barat

Tsunami Selat Sunda, Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 373 Orang dan 128 Hilang

Tsunami Selat Sunda, Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 373 Orang dan 128 Hilang
Kondisi terkini pasca Tsunami di Anyer. (dok. BNPB)
Senin, 24 Desember 2018 22:16 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Tsunami menghantam kawasan Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malamHingga Senin (24/12), berdasarkan catatan BNPB, setidaknya 373 orang meninggal, 1459 luka, 128 hilang, sementara ratusan rumah, sejumlah hotel dan puluhan perahu rusak berat.

Seorang saksi mata di pantai Anyer menyebut, tsunami itu terjadi dengan dua gelombang besar. Ratusan rumah hancur di Way Muli, Lampung selatanKondisi di daerah terparah di Desa Way Muli Kecamatan Rajabasa, Lampung selatan sangat memperihatinkan, lapor wartawan Ahmad Ridho dari BBC.com, yang saat bencana terjadi berada di seputar tempat itu.

"Ratusan rumah yang berada pinggir pantai hancur rata dengan tanah, sedangkan rumah yang berhadapan bibir pantai, sebagian rusak parah," kata Ridho.

Akses jalan saat ini sudah bisa dilalui kendaraan roda empat yang akan mambawa bantuan logistik ke daerah bencana, setelah pihak pemerintah menambah armada alat berat untuk menyingkirkan puing-puing rumah yang hancur menutupi badan jalan.

Sampai Senin (24/12), bantuan makanan, pakaian layak pakai datang dari berbagai intansi telah didistribusikan langsung ke pengungsi yang bertahan di dataran tinggi dan perbukitan. Di daerah ini, data sementara korban jiwa ada sekitar 68 orang dan luka-luka sekitar 360 orang, lapor Ridho.

Pakar Gunung Api Jelaskan Fenomena Tsunami di Selat Sunda

Tsunami yang terjadi di Selat Sunda, Sabtu (22/12) tidak disebabkan oleh gempa bumi melainkan karena erupsi Gunung Anak Krakatau. Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban meninggal akibat tsunami Selat Sunda bertambah menjadi 373 orang.

Data ini berdasarkan informasi dari tim SAR gabungan yang pada hari Senin (24/12) melakukan penyisiran, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban.

"Hingga Senin pukul 17.00 WIB, tercatat 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi," kata Sutopo dalam keterangan tertulis kepada media.

Sutopo menjelaskan jumlah korban dan daerah yang terdampak paling parah kerusakannya adalah daerah pesisir di Kabupaten Pandenglang. Di daerah ini merupakan kawasan wisata pantai dengan fasilitas hotel dan vila.

"Apalagi saat kejadian tsunami, itu adalah libur panjang sehingga banyak wisatawan menginap di hotel dan penginapan. Tidak adanya peringatan dini tsunami juga menyebabkan jatuh korban yang cukup banyak karena masyarakat tidak memiliki kesempatan untuk evakuasi," kata Sutopo.

Untuk pengungsi, sudah berkurang dari 11.453 orang menjadi 5.361 karena mereka kembali ke rumah. Sutopo mengatakan penanganan darurat terus dilanjutkan dengan fokus pada evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, penanganan korban luka-luka di tim medis, pelayanan pengungsi, perbaikan darurat sarana dan prasarana umum.

Sementara itu, laporan BBC dari lokasi terdampak tsunami, Banten yang dikutip GoNews.co di hari kedua menyebutkan, sesudah tsunami menerjang, kecemasan masih menjalar. Namun sejumlah warga juga sudah mulai berani untuk kembali untuk melihat langsung kerusakan yang terjadi pada tempat tinggal dan tempat usaha mereka. Di sepanjang jalan dari Pantai Anyer menuju Carita, warga bahu-membahu membersihkan puing dan memungut harta yang masih bisa diselamatkan.

"Nyari barang-barang apa gitu. Kalau udah nggak layak dipakai, ya udah ngapain (dipungut). Yang penting (bekas) kayunya kita selamatin dulu," tutur Nurhasan, warga Anyer yang rumah sekaligus tempat usahanya habis dibabat ombak, Senin (24/12).

Ia mengajak empat saudaranya untuk membantu mencari barang-barang yang bisa dibawa pulang. Malang, tak banyak benda tersisa yang layak dipakai ulang.

"Nggak tahu, Pak. Bingung juga. Paling ada baju-baju sisa, punya anak, punya saya," ungkap Hasan pasrah.

"Hancur semua, bahkan kulkas juga mesinnya mah udah ada yang motong tadi pagi, nggak tahu siapa yang ambil. Suasana seperti ini kita 'dimakan' juga. Bahkan celengan juga udah ada yang ngebobok."

Hasan, istri, dan anaknya, berhasil meloloskan diri dari gulungan tsunami Sabtu (22/12) malam. Mereka lari setelah ombak pasang menyentuh rumah mereka. Kini, ia belum punya tahu harus bagaimana. "Nggak bisa ngelihat ke depan dulu, karena kita lagi bingung, Pak, mikirnya ke depan. Ya maunya mah kita bangun lagi, tapi kan kita lihat situasi dulu," imbuh Hasan. ***

Sumber:bbc dan GoNews.co
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, DKI Jakarta, Jawa Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/