Perjuangan Menuju Tuan Rumah Olimpiade 2032 Perlu Didukung Penuh
Penulis: Azhari Nasution
"Kebiasaan bangsa kita itu terkadang habis membuat sesuatu yang besar hanya sekadar pesta. Momen sukses Asian Games 2018 yang telah digapai ini jangan hanya sekadar lewat. Harus terus diingatkan dan dijaga karena momen belum tentu dapat lagi," kata Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir yang menjadi keynote speaker diskusi Komunitas Olahraga Indonesia (KORI)
Ya, di bawah komando Erick Thohir lah pelaksanaan Asian Games 2018 sukses. Bahkan, acara pembukaan dan penutupan yang spektakuler mendapat pujian dari seluruh peserta.
Meski tidak berkeinginan menjabat kembali menjadi Ketua KOI dalam Kongres KOI April 2019, Erick Thohir tetap komit membantu dunia olahraga Indonesia. Bahkan, dia mengingatkan semua pihak agar bisa mewujudkan keinginan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 yang diberikan kesempatan IOC.
Dalam upaya mewujudkan hal tersebut memang tidak gampang, kata Eto panggilan akrab Erick Thohir. Selain perlu pembentukan Tim Bidding Olimpiade 2032 yang mulai bekerja pada tahun 2020 juga harus disiapkan anggaran cukup besar. "Bidding Olimpiade 2032 itu kan digelar pada tahun 2024. Jadi, kita harus melakukan persiapan sejak tahun 2020," katanya.
Mengingat kebutuhan anggaran cukup besar, Eto mengusulkan perlu adanya keterlibatan pihak Kemenpora, Kepolisian, Kejaksaan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kementerian Keuangan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penyusunan anggaran tersebut. Tujuannya agar tidak terjadi masalah dalam penggunaan sistem keuangan negara. "Jangan nanti ada masalah di kemudian hari. Perlu ada kesepakatan mengingat belum tentu ada jaminan Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Olimpiade 2032," katanya. ***
Kategori | : | GoNews Group, Olahraga, DKI Jakarta |