Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
24 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
2
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
23 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
3
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
23 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
4
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
23 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
5
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
21 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
6
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Olahraga
17 jam yang lalu
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sejak Kapal Keruk Timah Beroperasi, Hasil Tangkapan Nelayan Rangsang Berkurang

Sejak Kapal Keruk Timah Beroperasi, Hasil Tangkapan Nelayan Rangsang Berkurang
Jum'at, 07 Desember 2018 07:56 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Sejak beroperasinya kapal keruk milik PT Timah di Kepulauan Meranti, Rau, masalah baru mulai muncul, salah satunya adalah semakin berkurangnya hasil tangkapan ikan. Jika dulu nelayan bisa mendapatkan 600 kilogram perbulan, saat ini jauh merosot.

Hal ini disampaikan A Ling, perwakilan nelayan gumbang Rangsang saat berdialog dengan Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan MSi di Kantor Camat Rangsang.

A Ling menjelaskan, dulu jumlah tangkapan ikan nelayan bisa mencapai 600 kilogram perbulan. Tapi sejak beroperasinya kapal keruk pasir timah di perairan laut Tanjungsamak, pendapatan ikan nelayan jauh menurun.

Pada kesempatan itu, Bupati Irwan dan rombongan dengan perwakilan masyarakat nelayan gumbang memberikan solusi yaitu PT Timah akan memberi kompensasi kepada masyarakat nelayan sebesar Rp50 juta per desa setiap bulan.

''Masyarakat nelayan yang terkena dampak tiap bulan akan mendapat bantuan uang. Siapa yang dilibatkan, semua diatur oleh kepala desa dan perangkat desa,'' kata Bupati Irwan.

Selain itu, Bupati Irwan juga mengupayakan mencari tempat menjaring ikan yang baru bagi nelayan. Ia pun telah mengintruksikan instansi terkait untuk memetakan lokasi sumber ikan dengan memanfaatkan teknologi GPS. Sehingga nelayan kembali dapat melaut dengan hasil tangkapan yang lebih baik.

Upaya lainnya dikatakan orang nomor satu di Kepulauan Meranti itu akan mencoba mengkomunikasikan lagi dengan managemen PT Timah untuk mencari solusi terbaik. "Saya akan berkomunikasi dengan managemen PT Timah," kata Bupati Irwan.

Bupati meminta masyarakat terus menjalin kerjasama yang baik dengan pihak PT Timah. Sebab, dengan beroperasinya perusahaan tersebut, diyakini akan mampu mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar. Keberadaan PT Timah akan berdampak positif pada perputaran uang yang cepat di wilayah operasional.

Dalam dialognya bersama nelayan yang juga petani kelapa, Bupati Irwan juga berjanji akan mencarikan solusi rendahnya harga jual kelapa. Kedepan diupayakan adanya pabrik pengolahan minyak kelapa, sehingga hasil kebun nelayan itu bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/