Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
22 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
3
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
22 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
4
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
5
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
23 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
6
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Peduli Kesehatan, Dukung Program Gema Cermat Kemenkes RI

Peduli Kesehatan, Dukung Program Gema Cermat Kemenkes RI
Mimi Lutmila
Rabu, 28 November 2018 15:11 WIB
Penulis: Winda Mayma Turnip
PEKANBARU - Melalui pengabdian masyarakat Forum Provaksin dan Cerdas Antibiotik (For PCA), Mimi Lutmila berkomitmen untuk senantiasa mendukung program Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat).

Hal itu disertai dengan cek kesehatan gratis keliling warga di setiap kelurahan di Pekanbaru, sejak Desember 2018 hingga Maret 2019, didukung tim medis mahasiswa Stikes Hangtuah Pekanbaru.

Program ini bertujuan untuk mensosialisasikan, edukasi, dan advokasi masyarakat agar menggunakan obat antibiotik secara tepat dan rasional. Menurut Mimi, masih banyak masyarakat yang belum paham dan membeli sendiri obat ketika sakit tanpa resep dokter.

''Kita ingin berkomitmen mengedukasi masyarakat Pekanbaru dengan mendukung program pusat ini. Karena masih banyak masyarakat yang tidak paham ketika sakit, membeli sendiri obat antibiotik tanpa resep dokter padahal sakitnya mungkin saja bukan karena infeksi bakteri melainkan virus," ujar Mimi.

Sekretaris Jenderal Pusat Ikatan Alumni Farmasi ITB ini juga menyebutkan, berdasarkan data WHO yang merupakan organisasi kesehatan dunia, tahun 2013 saja kematian akibat resistensi antibiotik berjumlah 700 ribu orang pertahun dan diprediksi akan meningkat 10 juta pertahun pada 2050.

"Kita harus mewaspadai bahaya laten, seperti resistensi antibiotik," imbuhnya.

Selain itu, pihaknya juga menyatakan perlunya kegiatan penyuluhan sadar vaksinasi MR, mengingat rendahnya pencapaian vaksin, yakni hanya 18,47 persen. Hal ini bisa dikatakan bahwa kekebalan komunal yang diharapkan tidak tercapai.

"Vaksinasi memang terlihat sebagai aksi individu, tetapi ia punya dampak yang sangat besar secara kolektif. Perkara menolak atau menerima vaksin sesungguhnya adalah masalah orang banyak (komunal), sebab dampaknya juga menyangkut banyak orang," ujarnya.

"Jika ada minoritas yang menolak vaksin, bahayanya bisa mengancam mayoritas yang divaksinasi. Bayangkan apa yang akan terjadi pada anak - anak kita kedepan," paparnya lagi.

Sementara itu, perlu diketahui bahwa Mimi Lutmila adalah Calon Legislatif (Caleg) DPR RI nomor urut 3 dari PDI Perjuangan Dapil Riau 1 (Pekanbaru, Rohul, Rohil, Siak, Meranti, Dumai, Bengkalis). ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/