Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
21 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
19 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
17 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
17 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Hidayat Nur Wahid: Indonesia Sangat Terbuka Bagi Lulusan dari Timur Tengah dan Pesantren

Hidayat Nur Wahid: Indonesia Sangat Terbuka Bagi Lulusan dari Timur Tengah dan Pesantren
Kamis, 15 November 2018 17:33 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua MPR menerima Dewan Pengurus Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Timur Tengah dan Afrika (Timtengka) di Ruang Kerja, Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Dalam pertemuan itu Hidayat mengatakan, Indonesia saat ini sangat terbuka bagi lulusan dari Timur Tengah dan pesantren. Indonesia kata dia, tidak menutup peluang lulusan dari Timur Tengah untuk berkarya dan berkontribusi bagi bangsa dan negara. Semua warga negara Indonesia memiliki peluang yang sama.

Apalagi saat ini, peluang bagi lulusan Timur Tengah dan ilmu agama, sangat terbuka. Contohnya, KH Ma’ruf Amin maju sebagai calon wakil presiden. Begitu juga di Jawa Tengah dan Jawa Timur, banyak calon gubernur dan calon wakil gubernur dari golongan kiai. "Ini menandakan Indonesia sangat terbuka bagi lulusan dari Timur Tengah dan pesantren," ujarnya.

Menurut Hidayat, setiap warga negara Indoensia memiliki peluang untuk memberikan kontribusi dan sumbangsih terbaik bagi bangsa. "Sudah banyak lulusan dari Timur Tengah yang kembali ke Indonesia dan menjadi pahlawan nasional," tukasnya.

Kontribusi dan sumbangsih yang diberikan lulusan Timur Tengah itu lanjut dia, bisa dilakukan dengan menjadi da’i, guru, pimpinan lembaga, pimpinan pesantren, birokrat, anggota dewan, menteri, pimpinan MPR dan bahkan presiden.

"Saya bisa menjadi Ketua MPR (periode 2004 – 2009) dan Wakil Ketua MPR (periode 2014 – 2019). KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bisa jadi presiden. Kami berdua adalah lulusan pesantren dan Timur Tengah," katanya.

Untuk itu Hidayat berpesan kepada pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam PPI Timtengka untuk fokus dalam belajar agar ketika kembali ke Indonesia menjadi ulama yang memahami Islam dengan pemahaman yang benar. Sebab, Indonesia sekarang ini kekurangan ulama dengan kapasitas keilmuan yang tinggi dan pemahaman yang benar.

"Jadilah Anda pakar dan rujukan ilmu setelah menyelesaikan pendidikan di Timur Tengah nanti. Seperti ustad Abdul Somad. Keilmuannya tidak tiba-tiba, tetapi sudah dimulai dan dipersiapkan saat kuliah di Mesir dan Maroko," tuturnya.

Dewan Pengurus PPI yang hadir di antaranya Muhammad Ruhiyat Haririe (PPI Sudan), Ikhwan Hakim Rangkuti (Kordinator PPI Timtengka 2017 – 2018), Tohirin (PPI Yaman), Rifqi Taqiuddin Syarif (PPI Sudan), dan Ali Zulfikar.

Sebelumnya, dalam pertemuan itu Koordinator PPI Timtengka 2018 – 2019 dan PPI Sudan, Muhamamd Ruhiyat Haririe mengucapktan terima kasih atas perhatian Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid terhadap mahasiswa Indonesia di Timur Tengah.

'Bapak Hidayat Nur Wahid menjadi teladan dan rujukan bagi mahasiswa Indonesia di Timur Tengah karena kontribusinya pada umat, rakyat dan negara Indonesia," ujarnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/