Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
2
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
19 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
3
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
5 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
4
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
5 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
5
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
3 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Anang Sesalkan Karya Film Jadi Objek Politisasi

Anang Sesalkan Karya Film Jadi Objek Politisasi
Kamis, 15 November 2018 17:30 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Menjelang pelaksanaan Pemilu 2019 berbagai aspek tak luput dari obyek politisasi. Tak terkecuali di karya film di Indonesia. Mestinya, film ditempatkan sebagai karya seni yang menjadi bagian dari pemajuan kebudayaan di Tanah Air.

Anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah menyoroti praktik cyberbully yang menimpa Hanum Rais terkait dengan penayangan Film Hanum Rangga di bisokop yang bebarengan dengan film The Man Called Ahok di jaringan bioskop 21.

"Saya menyesalkan jika karya seni dijadikan obyek politisasi apalagi mengarah pada cyberbully. Sudahi politisasi pada karya seni," kata Anang di Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Menurut dia, karya seni seperti film semestinya ditempatkan dalam ruang kebudayaan yang jauh dari politik praktis berjangka pendek.

Ia menyinggung peristiwa yang dialami Hanum Rais semestinya tidak boleh terjadi.

"Jangan hanya karena perbedaan pilihan politik, lalu karya seni seseorang dijadikan obyek bully. Mohon hentikan praktik ini," harapnya.

Anang menyebutkan karya seni melampaui warna bendera, aliran politik serta pilihan politik. Justru melalui seni, imbuh Anang, politik kebangsaan dapat disalurkan melampaui sekat-sekat perbedaan.

"Pesan Bung Karno cukup tegas dan jelas melalui trisaktinya yakni berkepribadian dalam kebudayaan. Kita juga memiliki UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/