Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
15 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
23 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
11 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
11 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
11 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dianggap Hanya untuk Mendulang Rupiah, ITW Desak Kapolri Hentikan Operasi Zebra, Simpatik dan Patuh Jaya

Dianggap Hanya untuk Mendulang Rupiah, ITW Desak Kapolri Hentikan Operasi Zebra, Simpatik dan Patuh Jaya
Ilustrasi.
Senin, 05 November 2018 13:54 WIB
Penulis: C. Karundeng

JAKARTA - Indonesia Traffic Watch (ITW) mendesak Kapolri untuk menghentikan operasi Zebra, Simpatik dan Patuh Jaya yang di gelar oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

Ketua Presidium ITW Edison Siahaan mengaku, kegiatan itu tidak memberikan dampak signifikan terhadap upaya mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu lintas dan juga hanya untuk menghabiskan angggaran Polri saja.

"Bahkan potensi menuai kecurigaan  bahwa ketiga operasi yang rutin digelar setiap tahun itu hanya untuk mendulang rupiah dari denda tilang untuk meningkatkan target pendapatan negara bukan pajak (PNBP)," kata Edison Senin (5/11).

Bila terus dilaksanakan, lanjut Edison tentu akan menggerus kepercayaan masyarakat terhadap Polri. ia pun menilai operasi Zebra yang digelar sejak, hasilnya tidak berbeda jauh dengan lima hari hasil  Operasi Zebra 2017. "Jumlah yang ditilang lima hari operasi zebra 2018 sebanyak  38.703 sedangkan priode 2017 sebanyak 44.574. Begitu juga jumlah pelanggar yang ditindak dari sisi profesi didominasi karyawan swasta yaitu sebanyak 21.565 dan priode 2017 sebanyak 27.657," ucap dia.

Kemudian disusul pelajar dan mahasiswa serta sopir. Sedangkan jumlah pelanggar sesuai golongan SIM di rajai oleh pengendara roda dua dengan SIM C sebanyak 9.709 dan priode 2017 sebanyak 21.611. Ironisnya, tambah Edison jumlah pelanggar yang ditindak tidak memiliki SIM jauh meningkat dari 2017 sebanyak 9.922 menjadi 21.268 pada priode lima hari operasi zebra 2018.

"Atas data tersebut, ITW menilai operasi zebra, patuh dan Simpatik seharusnya di evaluasi dan dihentikan. Untuk apa melakukan kegiatan bahkan dijadikan rutin setiap tahun tetapi tidak memberikan manfaat yang seimbang dengan anggaran maupun waktu yg digunakan maupun tujuan yang akan dicapai," tegas dia.

ITW menyarankan lebih baik dan efektif polri meningkatkan kualitas program keamanan lalu lintas yang terkesan dilaksanakan seadanya seperti Polsanak, Patroli Keamanan Sekolah, Cara Aman Sekolah dan lain lain. Begitu juga program keselamatan yang seperti mati suri diantaranya Police Goes to Campus, Taman Lalu lintas maupun Global Road Safety Partnership Action.

"Seharusnya sosialisasi program keamanan dan keselamatan itu dilakukan Polri dengan melibatkan masyarakat secara langsung bukan menjadikan masyarakat hanya sebagai penonton. Apabila program itu secara langsung melibatkan elemen masyarakat dari mulai yang kecil hingga kelompok yang lebih besar, akan menimbulkan rasa memiliki masyarakat," tuka dia.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/