Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
14 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
10 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
10 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Oknum Banser Bakar Bendera Tauhid, MUI: Itu Penghinaan terhadap Islam

Oknum Banser Bakar Bendera Tauhid, MUI: Itu Penghinaan terhadap Islam
Silaturahmi MUI dengan ormas islam di Jakarta. (GoNews.co)
Rabu, 24 Oktober 2018 21:10 WIB
Penulis: C. Karundeng
JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta KH Munahar Muchtar menilai, pembakaran bendera Tauhid di Garut masuk katagori kejahatan terhadap agama. Apalagi, pelaku bersorak sorai dan menguploadnya ke media sosial.

"Jadi tergantung manusianya. Kalau sambil ketawa-tawa, joget-joget dan sebagainya. Anda bisa lihat sendiri lah," kata Munahar ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2018).

Munahar melanjutkan, jika ingin membakar untuk menjaga nilai dan kesuciannya, pihaknya tentu menghargai.

"Itu sesuatu yang diperbolehkan. Sepertinya Al Quran darikesana kemari kita amankan. Tapi kalau dibakar sekonyong-konyong, ada semacam penghinaan. Oh itu sudah berbahaya dalam tauhid dan iman seseorang itu," tambah Munahar.

Ia menilai, Hizbut Tahrir Indonesia sudah dilarang. Namun, yang menjadi masalah, ada kelompok seperti GP Anshor yang ngotot bahwa yang dibakarnya adalah bendeta Tauhid.

"Nah ini yang harus kita berikan pemahaman ke masyarakat agar masyarakat ngerti, jangan sampai diadu domba," papar dia.

"Makanya kami minta (pelaku) ditangkap. Kalau perlu siapa intelektual dan pimpinannya. Apa ada cara mengadu domba. Makanya kita serahkan kepada aparat keamanan secara profesional," ucapnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/