Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
2
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
22 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
3
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
22 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
4
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
22 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
5
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
20 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
6
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
3 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tulisan Lama Soal Kajian Potensi Gempa dan Tsunami Mentawai Kembali Viral, Ini Tanggapan BMKG

Tulisan Lama Soal Kajian Potensi Gempa dan Tsunami Mentawai Kembali Viral, Ini Tanggapan BMKG
ilustrasi
Kamis, 18 Oktober 2018 18:41 WIB
JAKARTA - Tulisan bertajuk "Gempa 8,9 skala Richter dan Tsunami Ancam Padang" yang tayang pada 12 Oktober 2010 mendadak viral kembali. Tulisan lawas tersebut dibagikan hingga 211 ribu kali melalui Facebook dan 211 ribu kali melalui media sosial lainnya.

Berita itu memuat hasil kajian Tim 9, terdiri dari ahli gempa dan ahli tsunami bentukan Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB), ihwal potensi ancaman gempa Megathrust di Pulau Siberut, Mentawai, Sumatera Barat. Potensi ancaman pergerakan seismic gap itu ialah gempa berkekuatan 8,9 skala Richter dan tsunami yang bisa menghantam hingga ketinggian 6 meter dan sejauh 2 kilometer.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Rahmat Triyono mengatakan hasil kajian ini memang kerap muncul kembali ke permukaan setiap kali terjadi gempa bumi di daerah lain di Indonesia. Saat terjadi gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada akhir September lalu, berita soal hasil kajian Tim 9 itu pun menjadi viral.

"Setiap ada gempa di mana itu akan terangkat lagi. Mereka (masyarakat Padang) sudah terbiasa dengan itu," kata Rahmat seperti dilansir laman tempo.co, Kamis, 18 Oktober 2018.

Rahmat mengatakan, hasil kajian yang dirilis pada delapan tahun silam itu masih bisa dijadikan rujukan hingga saat ini. Hasil itu juga telah ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat dan daerah dengan sejumlah langkah mitigasi.

Pemerintah, kata Rahmat, sudah membangun shelter evakuasi, menempatkan alat peringatan dini, membangun jalur evakuasi, dan memberikan sosialisasi Kepad masyarakat.

"Walaupun itu belum tentu terjadi, siapa yang bisa menjamin gempa dan tsunami benar akan terjadi kan? Tapi juga enggak bisa diabaikan," kata Rahmat.

Rahmat pun mengingatkan bahwa potensi gempa dan tsunami tersebar di berbagai titik di Indonesia. Selain hasil kajian, kata dia, sudah ada pula peta rawan gempa dan rawan tsunami. Dia mengatakan, peta tersebut juga sudah bisa menjadi rujukan mitigasi.

"Upaya mitigasi jangan cuma di Mentawai aja. Daerah lain juga harus siap," kata Rahmat.

Kendati berita lawas soal ancaman gempa 8,9 skala Richter dan tsunami di Padang viral, Rahmat meyakini masyarakat Sumatera Barat tak panik. Menurut dia, masyarakat Sumatera Barat sudah akrab dengan informasi tersebut.

Rahmat melanjutkan, masyarakat memang mesti terus mengingat informasi tersebut agar waspada. "Masyarakat selalu teringat. Jangan karena 'nyatanya enggak terjadi', terus mengabaikan. Artinya harus selalu waspada," kata dia. ***

Editor:arie rf
Sumber:tempo.co
Kategori:Sumatera Barat, Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/