Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
24 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
2
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
3
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
Olahraga
24 jam yang lalu
Indra Sjafri Genjot Fisik Timnas U-20 Indonesia
4
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
22 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
5
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
21 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Home  /  Berita  /  GoNews Group

56 Siswa SMP di Pekanbaru Nekat Sayat Tangan Berawal dari Tontonan Youtube

56 Siswa SMP di Pekanbaru Nekat Sayat Tangan Berawal dari Tontonan Youtube
Selasa, 02 Oktober 2018 07:32 WIB
PEKANBARU - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto ikut berkomentar ihwal kejadian 56 Puluhan siswa SMP di Pekanbaru, Riau yang ketahuan menyiksa diri sendiri dengan cara menyayat tangan dengan benda tajam. Mereka lakukan itu setelah meminum berenergi karena terpengaruh usai menontonnya di media sosial yang beredar di internet.

''Kami menyayangkan atas kejadian ini. Siswa harus selektif mengakses informasi di internet. Hindari mengakses konten-konten yang negatif karena bisa mempengaruhi cara berfikir dan berperilaku,'' kata Susanto sebagaimana dilansir GoRiau.com dari Okezone, Selasa (2/10/2018).

Menurut dia, pelarangan menggunakan internet terhadap anak di bawah umur sangat susah dilakukan, sebab kini banyak sekali media yang bisa dijadikan alat untuk mereka mengakses dunia maya. Ia meminta kepada seluruh anak di Indonesia untuk mencoba hal aneh-aneh yang ada di internet.

''Kita saat ini memang tak bisa menghindari internet tapi harus selektif. Kami mengimbau kepada anak Indonesia jangan mudah meniru apa yang ada dalam Youtube, medsos atau media lain,” jelasnya.

Ia berharap Badan Narkotika Nasional (BNN) tingkat kabupaten dan kota aktif memberikan bimbingan dan deteksi dini agar anak usia sekolah tidak terpapar penyalahgunaan narkoba. Sebab penggunaan barang haram itu akan merusakak masa depan anak.

''Selama ini KPAI terus memaksimalkan advokasi kepada stakeholders pendidikan agar sekolah memaksimalkan literasi internet. Karena ini merupakan urgensi,'' jelasnya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:okezone.com
Kategori:GoNews Group, Riau, Umum, Pendidikan, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/