Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
14 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
23 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
11 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
5
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
11 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
6
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
10 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kunjungi Serikat Islam, Humphrey Djemat: Kita Serius Satukan Kembali PPP dengan Jalur Islah

Kunjungi Serikat Islam, Humphrey Djemat: Kita Serius Satukan Kembali PPP dengan Jalur Islah
Jum'at, 10 Agustus 2018 17:18 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Plt Ketua Umum PPP kubu Djan Farid, Humphrey Djemat, hari ini Jumat (10/9/2018) mengunjungi Serikat Islam. Kedatangan Humphrey Djemat kali ini, diterima langsung pimpinan Serikat Islam, Hamdan Zulfa.

"Tujuan kita tentu pertama silaturahmi, yang kedua kalau kita sudah bicara PPP, secepatnya kita harus bersatu," ujarnya.

Keseriusan Humphery Djemat dalam upayanya menyatukan dua kubu yang berseteru, sebelum mendatangi Serikat Islam, pihaknya juga terlebih dahulu bersilaturahmi ke PBNU.

"Setelah PBNU dan sekarang kita ke Serikat Islam, tujuannya adalah uapaya menyatukan kembali PPP. Bahkan ini ada dua lagi para pendiri dari PPP yang harus kita kunjungi untuk bukti kita serius menyatukan PPP bisa dengan cara Islah," paparnya.

Karena kata dia, posisi dua pendiri tersebut diyakini bisa menjadi mediator. "Sebagai pendiri mereka punya wibawa bisa menjadi mediator waktu zaman Pak Jan Farid selalu beliau-beliau yang penyelesaian langsung. Kita berharap tokoh tersebut bisa merumuskannya dengan lebih baik, supaya ada konsep yang lebih matang," tandasnya.

Ia juga menjelaskan, dalam waktu dekat ini PPP yang ia pimpin akan segera melakukan Mukernas, tepatnya pada bulan Oktober 2018.

"Dengan Mukernas itu, kita lihat aspirasi di daerah bagaimana. Dan yang terpenting bagi kami adalah, upaya menyatukan kembali PPP," tandasnya.

Jadi saat ini katanya lagi, siapapun presiden dan wakil presiden yang akan menang pada Pilpres 2019, PPP yang ia pimpin belum menentukan sikap dukuangan. "Soal Pilpres kita belum menentukan, yang paling penting presidennya boleh siapa saja tapi PPP nya harus bersatu, soal sikap politik nanti pasti ada tapi kita harus bisa merumuskan konsep yang jelas," tukasnya.

Fokus partai yang ia pimpin saat ini adalah, bagaimana terlepas dari kepentingan. "Target jangka pendek kita memikirkan PPP. Soal pilihan pasti berbeda-beda, meskipun ditingkat grassroot ini sudah pernah rapimnas dan menolak Jokowi," jelasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/