Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
24 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
22 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
17 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
17 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Home  /  Berita  /  Riau

Produksi Kelapa Inhil Capai 10 Juta Perhari, UMKM Harus Dilibatkan, Jangan Hanya 5 Perusahaan Besar

Produksi Kelapa Inhil Capai 10 Juta Perhari, UMKM Harus Dilibatkan, Jangan Hanya 5 Perusahaan Besar
Ketua Komisi I DPRD Inhil, HM Yusuf Said
Jum'at, 13 Juli 2018 11:00 WIB
Penulis: Rida Ayu Agustina
TEMBILAHAN - Kabupaten Inhil, Riau dengan hamparan kelapa yang membentang luas membuat Inhil yang dijuluki Negeri Seribu Parit ini telah mampu memproduksi kelapa dalam jumlah jutaan butir perharinya, atau sekitar 10 juta perhari.

Banyaknya ketersedian kelapa setiap harinya ternyata tidak bisa ditampung seluruhnya oleh perusahaan yang ada di Inhil, dimana hanya ada 5 perusahaan yang bergerak dibidang perkelapaan. 5 perusahaan tersebut, maksimal hanya bisa menampung 5 juta kelapa perhari, sehingga ada sekitar 5 juta kelapa yang tidak tertampung.

Hal tersebutlah yang menurut pandangan Komisi I DPRD Inhil membuat harga kelapa di Inhil tidak stabil, karena ketersediannya yang melimpah, sementara kebutuhan sedikit.

"Over kapasitas ini terjadi sejak adanya perbaikan kebun selama lima tahun terakhir ini, sehingga produksi kelapa melimpah dan membuat harga tidak stabil,'' jelas Ketua Komisi I DPRD Inhil HM Yusuf Said saat berbincang dengan GoRiau.com.

Solusi untuk mengatasi permasalahan ini, dikatakan Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut adalah dengan memanfaatkan UMKM dan industri rumah tangga berbasis kelapa, yang sebelumnya sudah disarankan oleh Bupati Inhil, HM Wardan.

"Kita sangat mendukung dengan memanfaatkan UMKM. Jadi kelapa yang tidak tertampung oleh perusahaan itu bisa dilarikan ke UMKM dengan cara diolah sendiri untuk minyak goreng dan sebagainya," lanjut pria yang juga menjabat sebagai Ketua Kontak Tani Nelayan Inhil ini.

Sebelum memanfaatkan UMKM, dikatakan Yusuf Said bahwa akan dilakukan pelatihan terlebih dahulu terhadap UMKM tersebut, sehingga nantinya apa yang menjadi tujuan dari program ini bisa tercapai.

"Dalam waktu dekat ini juga akan dilakasanakan seminar dengan mengundang Profesor Kelapa oleh mahasiswa, jadi ini bisa jadi ajang untuk menambah wawasan bagi UMKM," tukas pria yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia itu. (adv)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/