Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
21 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
2
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
3
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
4
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
2 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
5
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
6
Pompa Semangat Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade, Erick Thohir: Kasih Lihat Kita Bangsa Yang Kuat
Olahraga
3 jam yang lalu
Pompa Semangat Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade, Erick Thohir: Kasih Lihat Kita Bangsa Yang Kuat
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Telur Ayam Melambung Tinggi, IRT Mengeluh

Telur Ayam Melambung Tinggi, IRT Mengeluh
Rabu, 04 Juli 2018 20:34 WIB
Penulis: Fendry Nababan
LABUHANBATU - Meskipun lebaran Idul Fitri 2018 telah berlalu, namun harga telur ayam di pasar tradisional di Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, kini mengalami kenaikan yang sangat signifikan.

Berdasarkan pantauan GoSumut, harga telur ayam kini berkisaran satu ikat 300 butir Rp 420 ribu. Berarti harga menolak ke pengecer berkisar Rp 1.400, per butirnya. Itupun harus memesan dulu.

‘’Kenaikan harga sudah terjadi dua minggu terakhir ini. Naiknya cepat, hampir setiap hari,’’ ujar para pedagang eceran pasar tradisional Gelugur Rantauprapat, Rabu (4/7/2018).

Azis mengatakan, kenaikan harga sudah terjadi di tingkat distributor. Oleh karena itu, ia pun ikut menaikkan harga jual telur kepada konsumen supaya tak rugi.

Azis mengaku selalu diprotes konsumennya, terutama yang sudah menjadi langganannya. Mereka kaget karena harga telur terus berubah hampir setiap hari.

Sementara itu, salah seorang distributor telur ayam, Andang, mengatakan, kenaikan harga telur sudah terjadi di tingkat peternak. Dia pun mengaku hanya mengikuti kenaikan harga untuk menghindari kerugian.

‘’Informasi dari peternak, harga telur naik karena permintaan sedang tinggi. Kalau untuk stoknya sih tidak ada masalah," tutur Andang.

Andang pun mengakui, permintaan telur saat ini sedang tinggi. Hal itu karena banyak warga yang menggelar acara hajatan dan membutuhkan telur ayam dalam jumlah banyak. ‘’Ya sesuai hukum ekonomi, saat permintaan tinggi, harga jadi naik,’’ katanya.

Kenaikan harga telur ayam ini tidak bisa diprediksi usai lebaran idul Fitri. sampai saat ini harga masih belum bisa stabil, bahkan ia juga pernah mengalami kerugian yang cukup besar akibat harga tidak stabil.

Di sisi lain, Fitri (IRT) salah seorang pengusaha warung nasi Sumber Jaya mengakui dan mengeluh akibat harga telur ayam yang terus mengalami kenaikan.

"Kami aja sudah membeli dari kios kecil eceran dengan harga Rp 1.500 per butirnya yang tadinya hanya Rp 1.100 per butir. Makanya, kita berharap agar pemerintah daerah, maupun pusat segera melakukan sidak pasar terkait dengan tingginya harga telur ayam yang begitu meroket," tukas Fitri.*

Editor:Fatih
Kategori:Sumatera Utara, Ekonomi, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/