Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
18 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
18 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
18 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
17 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
6
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Riau

Remaja Kuansing Alami Penyakit 'Misterius', Tak Bisa Berobat Karena Terkendala Dana

Remaja Kuansing Alami Penyakit Misterius, Tak Bisa Berobat Karena Terkendala Dana
Kondisi Lulu yang terbaring lemah di rumahnya.
Senin, 25 Juni 2018 17:34 WIB
Penulis: Wirman Susandi
TELUKKUANTAN - Nurul Aini alias Lulu (14), seorang remaja di Desa Bukit Pedusunan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau sudah terbaring lemah sejak 6 bulan terakhir. Kondisinya sangat memprihatinkan.

Jangankan untuk duduk atau bangun dari tempat tidur, untuk makan saja ia kesulitan.

Menurut Nurita, ibu Lulu, penyakitnya berawal ketika anaknya jatuh di sekolah. Ia mengaku heran dengan penyakit Lulu, apalagi dokter tidak bisa mengidentifikasi jenis penyakitnya.

"Lulu cerita, ia jatuh di sekolah karena ada yang mendorong dari belakang, seperti dirasuki makhluk halus. Kami sudah mencoba untuk berobat kemana-mana, tapi belum ada hasil," ujar Nurita.

Pihak keluarga sudah berupaya melakukan pengobatan terhadap Lulu. Mulai dari Puskesmas, klinik hingga ke rumah sakit. Saat di klinik, pihak dokter menganjurkan untuk pemeriksaan saraf.

"Karena itu, kami bawa ke rumah sakit di Pekanbaru. Setelah diperiksa, ternyata tak ada kerusakan. Kami dianjurkan untuk scan seluruh badan. Kami diminta menunggu dan karena tak punya uang, kami bawa pulang," ujar Nurita.

Jika tak cepat ditangani, maka Lulu akan terancam kelumpuhan. Sementara, jangankan untuk mengobati Lulu, untuk makan sehari-hari saja susah. Nurita bercerita, sejak Lulu jatuh sakit, ia tak lagi bisa memotong karet.

"Kami hanya mengandalkan bantuan dari keluarga dan masyarakat dekat. Selain itu, ada juga bantuan PKH. Kalau untuk berobat, masih bisa pakai BPJS. Namun, untuk biaya transportasi dan biaya lain kami tak punya," ujar Nurita.***

Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/