Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
8 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
2
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
8 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
3
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
8 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
4
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
7 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
5
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
7 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
4 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Home  /  Berita  /  Riau

Begini Kronologi Warga Teluk Meranti yang Hilang di Sungai Kampar

Begini Kronologi Warga Teluk Meranti yang Hilang di Sungai Kampar
Tim Reaksi Cepat BPBD Pelalawan bersiap menuju Sungai Kampar, Desa Petodaan lokasi tenggelamnya Frans Rian Nainggolan (18), Rabu (20/6/2018).
Rabu, 20 Juni 2018 18:42 WIB
Penulis: Farikhin
PELALAWAN - Seorang warga tenggelam dan hilang di Sungai Kampar, Selasa (19/6/2018) sore kemarin. Adalah Frans Rian Nainggolan (18) warga Desa Petodaan, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Hadi Penandio, Rabu (20/6/2018), korban diduga kelelahan saat berenang hingga akhirnya tenggelam dan hilang.

"Berdasarkan informasi di lapangan, awalnya korban beserta dua orang temannya yakni Riko Sitanggang dan Satrio Silaban pergi memancing ke Sungai Kampar, Desa Petodaan," ungkapnya.

Dengan menggunakan ketinting atau sejenis perahu dari Jetty Petodaan, ketiganya menuju lokasi tenggelamnya korban.

"Kemudian mereka menambatkan ketinting di samping ponton kosong dekat hutan sekitar Jetty Petodaan," tutur Hadi Penandio.

Lanjutnya, lantaran hanya ada satu set pancing dan digunakan oleh Satrio Silaban, maka Frans Rian Nainggolan bersama Riko Satrio Silaban lebih memilih untuk berenang di sungai.

"Bahkan keduanya hingga dua kali melompat dari atas ponton ke sungai dan akhirnya korban meminta tolong diduga karena korban kelelahan ketika berenang," tandasnya.

Hadi Penandio menambahkan, kedua teman korban telah berupaya menolong dengan melempar tali ketinting dari atas ponton. Namun upaya tersebut tidak berhasil lantaran arus sungai cukup deras.

"Teman korban telah melakukan upaya pencarian dengan menggunakan ketinting, tapi korban tidak juga ditemukan," pungkasnya kepada GoRiau.com.***

Kategori:Peristiwa, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/