Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
11 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
9 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
4
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
8 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
9 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
8 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Eks Pilot TNI AU asal Riau Ini Heran dengan Sikap Presiden Jokowi yang Restui Mantan Napi Koruptor Nyaleg

Eks Pilot TNI AU asal Riau Ini Heran dengan Sikap Presiden Jokowi yang Restui Mantan Napi Koruptor Nyaleg
Captain Indonesia Oktoberiandi, SH. (Istimewa)
Kamis, 07 Juni 2018 22:37 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA – Mantan Pilot TNI AU asal Riau, Captain Indonesia Oktoberiandi, SH mengungkapkan rasa kekcewanya atas sikap Presiden Joko Widodo yang merestui mantan narapidana korupsi ikut menjadi calon anggota legislatif di Pemilu 2019.

Hal itu disampaikan alumni Akabri 2004 ini kepada GoNews.co di Menteng - Jakarta Pusat, Kamis (7/6/2018).

"Saya heran dengan sikap Presiden Jokowi yang merestui mantan narapidana korupsi ikut nyaleg di Pemilu 2019. Harusnya Presiden dengan tegas menolak, bukan merestui," ujarnya.

Captain Indonesia Oktoberiandi yang merupakan mantan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Berkarya ini mengatakan, koruptor harus dijauhkan dari aktivitas politik.

"Sungguh ini di luar nalar saya, jika Presiden benar-benar ingin membangun bangsa dan negara ini, koruptor seharusnya dijauhkan dari aktivitas politik di negeri ini," ujarnya.

"Kebijakan Presiden ini sangat tidak populer, rakyat akan semakin menderita," tambah Ketua Umum Angkatan Muda Partai Berkarya ini.

Ia juga menaruh harapan dan dukungannya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk istiqomah menjalankan tugasnya.

"Saya berharap KPU tetap istiqomah, menutup pintu bagi koruptor dalam setiap kegiatan politik di negeri ini. Kita wajib dukung KPU,” tutup alumni SMAN Plus Propinsi Riau ini.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/