Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
22 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
2
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Olahraga
6 jam yang lalu
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
3
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
6 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
Olahraga
6 jam yang lalu
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Margarito Nilai Tindakan Istana Melarang DPR Berceramah di Kampus Sangat Konyol

Margarito Nilai Tindakan Istana Melarang DPR Berceramah di Kampus Sangat Konyol
Margarito Kamis. (Istimewa)
Kamis, 24 Mei 2018 13:05 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis menilai, pelarangan terhadap Pimpinan maupun Anggota DPR berceramah di kampus yang dilakukan pihak Istana, sangat konyol. Mengapa? Karena ekspresi berpendapat adalah hak setiap warga Negara.

Menurut saya ini tndakan yang sangat konyol, apalagi dilakukan terhadap Pimpinan DPR. Terlalu sulit bagi siapapun yang memiliki akal sehat untuk tidak mengatakan dan menyifatkan larangan ini sebagai tindakan, yang sekali lagi, sangat sangat konyol," sebut Margarito dihubungi wartawan, Kamis (23/5/2018).

Pernyataan Margarito ini menanggapi pencekalan terhadap Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat akan memberikan ceramahnya di kampus UGM, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Sedang soal kedua yang konyol dari peristiwa ini menurut Margarito, adalah apa dasar kewenangan mereka. Sebab, tidak ada hukum yang memberi kewenangan kepada mereka melarang orang, apalagi anggota dan pimpinan DPR berceramah di kampus-kampus.

"Kampus itu bukan milik presiden.Tindakan pelarangan ini jujur, merupakan cara pembodohan secara sistimatis," sindirnya.

Bahkan, Margarito menilai lucu yang dilakukan pemerintah yang merilis 200 Ustad, yang bermakna mereka yang tidak masuk dalam list, tidak memiliki kapasitas politik setara yang dilist, yang juga berarti tidak berada dalam list menjadi tidak leluasa beri ceramah.

"Sekarang justru pimpinan DPR yang dilarang. Saya minta kepada presiden hentikan tindakan ini, selain bertentangan dengan konstitusi, tindakan pelarangan terhadap Pimpinan maupun Anggota DPR itu, konyol," tegas Margarito Kamis.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/