Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
7 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
7 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
8 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
4
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
7 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
5
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
7 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
3 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

MUI dan NU Kecam Keras Aksi Bom Tiga Gereja di Surabaya

MUI dan NU Kecam Keras Aksi Bom Tiga Gereja di Surabaya
Senin, 14 Mei 2018 10:04 WIB
MEDAN - Pasca Bom ledakan di Tiga gereja di Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi sasaran bom bunuh diri, Minggu (13/5) pagi. Akibatnya, belasan orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.

Pemboman itu terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Surabaya di Jalan Diponegoro dan Gereja Pentakosta di Jalan Arjuno.

Tragedi ini pun mendapat atensi dari sejumlah tokoh agama di Sumatera Utara.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan, Prof M. Hatta mengatakan, MUI Pusat sangat menyesalkan kejadian ini. Menurutnya, tindakan radikal itu bukan menunjukkan sikap keberagamaan.

"Karena bagaimanapun tidak ada agama yang membenarkan pembunuhan kemanusiaan seperti itu. MUI mengharapkan agar pemerintah dan polisi bisa mengungkap segera jaringan teroris itu sampai ke akar-akarnya," kata Hatta.

Prof Hatta juga sangat berharap agar kejadian ini tidak membuat kerukunan antar umat beragama di Indonesia terganggu. Sebab menurutnya, ini merupakan perbuatan orang-orang pengecut dan tidak bertanggung jawab.

"Bahasa kami tidak mengutuk, tapi lebih santun, karena yang bisa mengutuk itu hanya tuhan. Tapi kita bisa bilang perbuatan itu adalah tercela dan biadab yang tidak pernah dibenarkan dalam agama apapun, termasuk Islam," sebutnya.

Hal senada dilontarkan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul 'Ulama (PWNU) Sumatera Utara, Afifuddin Lubis. Dia menyebut NU secara tega menolak setiap tindak kekerasan atas nama agama.

"Kami sangat menyesalkan kejadian yang terjadi di Surabaya. Ketua umum PBNU juga sudah sering menyatakan, jangan dibawa-bawa kekerasan atas nama agama," kata Afifuddin.

"Kita berharap agar pemahaman-pemahaman tentang islam yang moderat semakin dikembangkan sehingga tidak muncul paham-paham radikalisme," tukasnya.***

Editor:Wen
Sumber:Analisa
Kategori:Sumatera Utara, Pemerintahan, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/