Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
18 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
16 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
15 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Riau

Rp53,948 Triliun Nilai Investasi Tinggal Menunggu Launching RTRW Riau

Rp53,948 Triliun Nilai Investasi Tinggal Menunggu Launching RTRW Riau
Ilustrasi. (Internet)
Kamis, 26 April 2018 10:33 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Kabar telah diterbitkannya nomor registrasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Riau tahun 2017-2037, setidaknya telah membawa udara segar bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di Riau.

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau, Evarefita mengatakan bahwa nilai investasi yang terhambat masuk ke Riau hingga sejauh ini terhitung sudah Rp53,948 triliun.

"Ini on progres semuanya, sekarang kan baru keluar nomor registernya. Nanti ada prosesnya lagi. Setelah RTRW benar-benar di-launching sebulan atau dua bulan lagi, investasi yang terhambat akan langsung bergerak tentunya," urai Eva kepada GoRiau.com melalui sambungan telepon selulernya, Kamis (26/4/2018).

Ia merincikan, investasi yang tertunda sebesar Rp53 triliun lebih itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp42.151.126.348 triliun atau Rp42,15 triliun dari 160 perusahaan dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp11.797.375.822 atau Rp11,7 triliun dari total 171 perusahaan. 

"Itu baru investasi yang ada angka, kalau yang tidak angka dimasukkan semua mungkin lebih dari Rp53 triliun. Kalau nilai kerugian yang dihitung berdasarkan pergerakan perekonomian dan multi efeknya, mungkin bisa mencapai Rp100 triliun lebih," urianya.

Selama ini, kata Eva, rata-rata perusahaan yang ingin berinvestasi ini terkendala saat mengurus aplikasi perizinan prinsip. Yang mana, izin itu selanjutnya harus direalisasikan dengan pemanfaatan ruang.

"Ini yang tidak bisa dikeluarkan karena RTRW," sebut Eva.

Kemudian, secara terperinci diketahui bahwa investasi tertinggi berada di Kota Dumai sebesar Rp23 triliun lebih. Kemudian disusul Pelalawan Rp14 triliun dan Indragiri Hilir Rp7 triliun. 

"Paling banyak itu perizinan di sektor perkebunan. Makanya kita harap RTRW bisa segera digunakan. Menunggu itu kita berusaha memberikan pelayan terbaik kepada masyarakat," tandasnya. ***

Kategori:Pemerintahan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/