Ketua DPR Desak Pemerintah Perketat Obat-obatan Ilegal dari Tiongkok

JAKARTA - Merespon adanya penyitaan 780 kemasan obat ilegal di Surabaya beberapa waktu lalu, Ketua DPR Bambang Soesatyo mendesak pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memperketat peredaran obat ilegal dari Tiongkok.

Menurutnya, harus ada transparansi dan informasi memadai soal kandungan obat yang beredar di masyarakat. Apalagi kata dia, obat-obatan tanpa izin yang beredar di Surabaya itu tidak dijual di apotek, melainkan di toko obat tradisional.

"Kementerian Kesehatan dan BPOM harus melakukan penelitian dan menguji coba laboratorium terhadap obat-obatan ilegal tersebut. Hasilnya, harus disampaikan kepada masyarakat secara transparan," ujar Bamsoet, Jumat (20/4/2018).

Mantan ketua Komisi Hukum DPR itu juga meminta, agar BPOM memperketat pengawasan dan terus melakukan operasi rutin atas produk-produk obat yang dijual secara bebas di pasaran.

Bamsoet juga mendorong, dinas kesehatan di daerah menindak tegas pemilik toko-toko obat yang menjual obat-obatan ilegal. Bila perlu kata dia, tempat usahanya dicabut beserta izinya.

"Agar ada efek jera, harus ditindak tegas," tegasnya.

Politisi Golkar ini juga berharap, masyarakat turut berperan aktif guna menekan peredaran serta mengetahui efek obat ilegal itu.

"Saya minta, masyarakat membeli obat di tempat pelayanan resmi seperti apotek, rumah sakit, puskesmas, dan klinik, sehingga terhindar dari penyalahgunaan obat-obatan ilegal," pungkasnya.***