Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
17 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
15 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
14 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Benih Sayur Berbahaya Asal Cina Beredar, Masyarakat Diminta Hati-hati

Benih Sayur Berbahaya Asal Cina Beredar, Masyarakat Diminta Hati-hati
Petugas Bea Cukai memperlihatkan bibit sayur berbahaya asal China. (Istimewa)
Kamis, 29 Maret 2018 11:36 WIB
DENPASAR – Pada hari Selasa 21 Maret 2018 lalu, pihak petugas Karantina Denpasar bekerjasama dengan Bea dan Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai menahan pemasukan benih sayuran ilegal yang dibawa penumpang dari luar negeri.

Petugas berhasil mengamankan 13,5 kg benih sayuran yang terdiri dari 23 saset benih sawi seberat 500 gram, dua sachet benih pokcay seberat 400 gram dan empat sachet benih seledri seberat 300 gram.

"Benih tersebut diamankan petugas karena tanpa ada kelengkapan SIP Mentan dan Phytosanitari Certificate dari Tiongkok," kataKepala Seksi Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas 1 DenpasarIrsan Nurhantoro melalui siaran pers, Selasa (27/3).

Menurutnya, aneka jenis benih sayuran ini seperti benih sawi, benih pokcay, benih seledri sangat berpotensi membawa organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) di dalamya karena berasal dari daerah yang belum diketahui riwayat kesehatan tanamannya.

Setidaknya tiga virus tanaman, enam bakteri pada tanaman, empat cendawan dan kemungkinan tiga jenis biji gulma yang dapat terbawa benih tersebut.

Contoh yang sangat berbahaya, golongan bakteri Pseudomonas syringae pv maculicola yang mampu menyerang lebih dari 25 spesies tanaman dalam famili Brassicaceae (suku sawi-sawian).

"Ini berbahaya kalau sampai ditanam di lahan sawah kita, karena per 500 gram benih sayuran ini mampu untuk ditanamkan dilahan seluas satu hektare, berapa ha sawah yang hancur jika ini membawa OPTK, Masyarakat harus hati-hati," ujar dia.

Bahkan benih ini rentan menyebarkan penyakit bagi lahan pertanian lainnya. Itu artinya, petani sayuran Indonesia akan rugi besar bila benih tersebut menyebarkan penyakit.

Ia mengatakan, kejadian ini bukan hal yang disengaja untuk diselundupkan. Berdasarkan investigasi yang telah dilakukan, pembawa benih sangat kooperatif dan tidak paham aturan pemasukan benih dari luar negeri.

"Setiap benih yang masuk dan dibawa mempunyai potensi besar dalam penyebaran OPTK dilahan pertanian kita, itu sebabnya kami sangat ketat dalam menerapkan pemeriksaan setiap media pembawa yang dilalulintaskan," lanjut Irsan.

Benih -benih tersebuy diserahkan pemilik untuk dimusnahkan oleh petugas karantina dan pemilik diberikan pembinaan agar kasus ini tidak terulang lagi. Risiko masuknya penyakit tanaman melalui benih, kata dia, adalah masalah serius yang harus menjadi perhatian bersama untuk melindungi pertanian di tanah air. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum, Ekonomi, Pemerintahan, Bali
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/