Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
23 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
21 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
3
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
24 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
18 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
23 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Usai Pensiun dari Ketua DPR, Bamsoet Emoh Nyapres di 2019: Jadi Bapak Rumah Tangga Saja

Usai Pensiun dari Ketua DPR, Bamsoet Emoh Nyapres di 2019: Jadi Bapak Rumah Tangga Saja
Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo saat menyerap aspirasi warga di Kedai Kopi Jhoni. (Istimewa)
Minggu, 18 Maret 2018 21:27 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet, menyatakan bahwa dirinya tidak tertarik untuk ikut-ikutan memperebutkan posisi RI-1 maupun RI-2 di pemilu presiden (Pilpres) 2019.

Dirinya mengaku kalau menjabat sebagai ketua DPR saja, sudah memiliki banyak pekerjaan rumah (PR).

"Saya nggak minat nyapres atau nyawapes. Cukup jadi bapak rumah tangga saja lah, kalau pensiun nanti," ujar Bamsoet ditemui saat ngopi bareng pengacara Hotman Paris Hutapea di Kedai Kopi Johny, dibilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (18/3).

Sebelumnya, menyinggung soal keputusan pelaksanaan Pileg dan Pilpres yang akan berlangsung serentak, Bamsoet secara terang-terangan menyatakan, hal itu sebuah pilihan yang tergolong berani karena risikonya yang tinggi.

"Tahun depan pemilu serentak. Kita menjadi kelinci percobaan demokrasi sebenarnya, karena risikonya sangat tinggi," ucap mantan Ketua Komisi III DPR itu.

Lebih lanjut Bamsoet mengatakan, tidak banyak negara yang berani melaksanakan serentak. Apalagi secara teknis, pelaksanaan pemilu serentak nantinya juga sulit bagi pemilih.

Sebab, rakyat tidak hanya akan memilih kepala daerah dan DPRD tingkat I dan II, tapi juga DPR RI, DPD RI, dan presiden. Sehingga bisa dibayangkan kesulitannya di bilik suara ketika pencoblosan.

"Ini sebetulnya kita sedang coba-coba, mudah-mudahan bisa terlaksana dengan baik," harapnya.

Terkait pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 ini, politisi Partai Golkar itu berharap berjalan baik dan kondusif.

"Jelang pilkada, kita harus menjaga situasi yang kondusif," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/