Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
20 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
18 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
20 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
19 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
5 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Terkait Harimau Mati Ditombak Di Madina, Petugas Sempat Disekap Warga

Terkait Harimau Mati Ditombak Di Madina, Petugas Sempat Disekap Warga
Selasa, 06 Maret 2018 10:57 WIB

MEDAN - Petugas gabungan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Balai Taman Nasional Batang Gadis dan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), sempat disekap warga saat hendak mengamankan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang masuk ke Desa di Kecamatan Batang Natal, Mandailing Natal.

Kepala BBKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi mengatakan, pada Sabtu (24/2) lalu, masyarakat dihebohkan dengan munculnya harimau di Depan Ampung Siala, dan pada Senin (26/2), harimau kembali muncul di Desa Hatupangan.

Kemudian tim gabungan menindaklanjuti dengan mendatangi lokasi. Namun, kedatangan petugas mendapat penolakan dari warga yang menginginkan harimau tersebut dibunuh, dan memaksa sebagian petugas BBKSDA Sumut, Balai Taman Nasional Batang Gadis, KPH IX, Koramil dan Polsek mencari ke hutan untuk menembak mati harimau yang dimaksud.

"Sementara itu, 10 orang petugas lainnya disekap dan disandera di dalam satu rumah warga," katanya di Kantor BBKSDA Sumut.

Tim juga mengalami pelecehan verbal dengan dimaki dan dipaksa menandatangani kesepakatan, yang isinya antara lain tidak menuntut jika dilakukan pembunuhan terhadap satwa buas oleh masyarakat dan aparat keamanan demi keamanan warga.

"Kemudian tim tidak akan datang lagi ke Desa Hatupangan dan sekitarnya, serta menyerahkan penanganan konflik satwa liar kepada masyarakat dan aparat keamanan, serta meninjau wilayah TNBG dan BBKSDA di Batang Natal," jelas Hotmauli.

Atas kejadian tersebut, BBKSDA Sumut menindaklanjuti kejadian itu dengan mengirim surat kepada Polda Sumut melalui surat No. S.899/K3/BIDTEK/KSA/02/2018 tanggal 28 Februari 2018. Dalam surat tersebut mereka meminta bantuan dan dukungan penyelesaian permasalahan yang dianggap sebagai pemicu terjadinya konflik antara satwa liar dengan masyarakat.

"Intinya kita meminta bantuan dan dukungan penyelesaian permasalahan penebangan liar yang menyebabkan konflik satwa liar langka dengan modus konflik satwa," ungkap Hotmauli.

Sebelumnya dikabarkan seekor harimau sumatera tewas ditombak warga di Desa Bankelang, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Minggu (4/3) kemarin. Harimau tersebut kemudian mati dan bangkainya dievakuasi oleh petugas.

Namun saat sampai di tangan petugas, bangkai tersebut dalam kondisi memprihatinkan, dimana sebagian organ tubuhnya hilang seperti taring bawah sebelah kanan, kulit pada bagian kening, kulit pada bagian ekor dan juga kuku.

Editor:wen
Sumber:analisa
Kategori:Sumatera Utara, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/