Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
1 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
48 menit yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Home  /  Berita  /  Umum

Poktan Ingin Jaya di Abdya Tolak Benih Jagung

Rabu, 28 Februari 2018 10:10 WIB
Penulis: T Musnizar

BLANG PIDIE – Kelompok Tani (Poktan) Ingin Jaya Gampong Alue Dama Kecamatan Setia Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menolak benih jagung yang diberikan Pemkab setempat. Penolakan itu dikarenakan pupuk dinilai tidak seimbang dengan jumlah benih.

“Jumlah benih memang sudah cukup untuk 23 hektare dengan jumlah anggota kelompok 60 orang, namun pupuk yang diberikan hanya pupuk urea 50 kilo per hektare. Ini jelas tidak seimbang dengan benih Jagung,” sebut Ketua Koptan Ingin Jaya, Zaini AZ kepada awak media, Rabu (28/2/2018).

Dijelaskannya, dalam penanaman jagung, seharusnya pupuk diberikan dua jenis, yakni pupuk NPK dan Urea sebanyak 50 kilo masing-masing jenis untuk satu hektare tanaman Jagung. “Kalau pupuknya tidak memadai, kami pastikan akan menolak menanam jagung ini,” tegas Zaini.

Lebih lanjut disebutkan Zaini, pembelian pupuk tersebut dialihkan pembeliannya melalui dana desa (gampong) sesuai dengan kesepakatan bersama pada 31 Januri 2018 lalu. “Anggota kelompok tani Ingin Jaya mengharapkan penambahan pupuk ini, supaya penanaman jagung itu sukses tidak sia-sia,” singkatnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya, Muslim melalui Koordinator Penyuluh Kecamatan Setia, Syarifuddin menegaskan, terkait dengan pupuk tidak sesuai volume tersebut tidak boleh dilakukan penambahan dikarenakan sudah masuk kedalam rencana ulusan kegiatan (RUK).

“Kalau pihak kelompok tidak mau menanam benih jagung itu maka akan kita alihkan ke kelompok yang lain lagi, yang bersedia menanamnya,” tegas Syarifuddin.

Ketegasan itu, sebut Syarifuddin dikarenakan penanaman jagung tersebut merupakan program nasional yang bersumber anggaran dari APBN Perubahan. “Anggaran program ini langsung dari Pusat, jadi memang sudah tidak bisa utak-atik lagi,” sebutnya.

Pada kesempatan itu, Syarifuddin menyebutkan, kalau memang kurang jumlah pupuk maupun benihnya, kelompok tani seharusnya sedari awal melaporkannya sehingga bisa dimasukkan ke dalam RUK. “Kalau dari awal dilaporkan kurang, kita masukkan kedalam RUK,” tuntasnya.

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Aceh, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/