Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Gagal Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris, Shin Tae-yong Kena Kartu Merah
2
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
21 jam yang lalu
Gagal ke Olimpiade 2024 Paris, Iwan Bule Tetap Apresiasi Perjuangan Garuda Muda
3
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
Olahraga
21 jam yang lalu
Erick Thohir, Terima Kasih Garuda Muda,Terima Kasih Indonesia
4
Terima Kekalahan, PSSI Kecam Aksi Rasis kepada Guinea
Olahraga
1 jam yang lalu
Terima Kekalahan, PSSI Kecam Aksi Rasis kepada Guinea
5
Epy Kusnandar Ditangkap, Terjerat Kasus Narkoba
Umum
1 jam yang lalu
Epy Kusnandar Ditangkap, Terjerat Kasus Narkoba
6
Satu Kali Ucapan, Rizky Febian dan Mahalini Raharja Resmi Menikah
Umum
1 jam yang lalu
Satu Kali Ucapan, Rizky Febian dan Mahalini Raharja Resmi Menikah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kesenjangan Pembangunan di Indonesia, Zulhasan: Saya Hafal Problem Perbatasan

Kesenjangan Pembangunan di Indonesia, Zulhasan: Saya Hafal Problem Perbatasan
Dok. MPR.
Minggu, 04 Februari 2018 16:47 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menegaskan komitmen terhadap pembangunan daerah perbatasan Indonesia di Kalimantan Utara.

"Percepatan perlu dilakukan untuk mengurangi kesenjangan," kata Zulhasan, sapaan Zulkifli, saat memberi kuliah umum di Universitas Borneo, Tarakan, Minggu (4/2).

Di depan ribuan mahasiswa, Zulhasan mengatakan bahwa sejak masih menjadi menteri kehutanan di pemerintahan SBY 2005 ia sudah memahami permasalahan wilayah perbatasan.

"Saya pernah tiga hari menyusuri perbatasan Indonesia-Malaysia memakai helikopter," kata Zulhasan.

Masalah utama di perbatasan, kata Zulhasan, adalah kesenjangan pembangunan.

"Kalau fasilitas di seberang lebih bagus terjadilah kesenjangan," ujarnya.

Kesenjangan itu menimbulkan kecemburuan yang bisa mempengaruhi nasionalisme.

"Selain kesenjangan dengan negara tetangga juga terjadi kesenjangan dengan pembangunan di Jawa," kata Zulhasan.

Ditambahkan, masyarakat kampus adalah garda depan nasionalisme dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), tapi fasilitas masih minim.

Kampus seluas 130 hektar masih belum optimal pembangunannya.

Zulhasan menambahkan, ia sering mendapatkan pertanyaan dari tokoh-tokoh di luar Jawa mengapa kesenjangan belum bisa diatasi.

"Inti dari NKRI adalah siapa pun dan di mana pun mempunyai hak dan kewajiban yang sama," pungkas Zulhasan. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/