Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
10 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
2
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
10 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
3
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
10 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
4
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
10 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
5
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
9 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
6 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Di Hadapan Aktivis Mahasiswa, HNW: Justeru Keragamanlah yang Menyatukan Indonesia

Di Hadapan Aktivis Mahasiswa, HNW: Justeru Keragamanlah yang Menyatukan Indonesia
Dok. MPR RI.
Minggu, 04 Februari 2018 16:13 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Saat memberi orasi kebangsaan dalam acara pelantikan pengurus Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, 2 Februari 2018, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) memaparkan peran kaum muda terdidik Muslim dalam sejarah perjuangan bangsa.

Diungkapkannya, pada tahun 1901, lahirlah organisasi Jamiatul Khair. Organisasi yang lahir sebelum Budi Utomo itu mempunyai tujuan yang sudah maju.

Masih kata HNW, tujuan Jamiatul Khair adalah pentingnya pendidikan di kalangan rakyat, berorganisasi, kepedulian sosial hingga cita-cita Indonesia merdeka dari penjajahan asing.

"Mereka adalah generasi muda Muslim terdidik," ujarnya.

Sebagai organisasi yang kali pertama berdiri, anggota Jamiatul Khair, disebut oleh HNW, kelak akan menjadi soko guru para pendiri bangsa.

Anggota organisasi itu disebut seperti Ahmad Dahlan, Cokroaminoto, serta tokoh pergerakan lainnya. "Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah dan Cokroaminoto sebagai guru bangsa," ujarnya.

Dalam pelantikan tersebut juga hadir perwakilan organisasi mahasiswa dari HMI, IMM, PMII, GMNI, Hima Persis, HimahBudi, dan organisasi lainnya.

Di hadapan ratusan anggota KAMMI dan perwakilan organisasi lainnya, HNW mengakui dalam sejarah perjalanan bangsa, peran tokoh muda sangat berarti mulai dari Sumpah Pemuda, menjelang Indonesia merdeka hingga Indonesia merdeka.

"Mereka berasal dari berbagai latar suku, agama, profesi, dan etnis," ujarnya.

Meski berlatar belakang yang beragam mereka duduk bersama untuk menerima Indonesia baik dari dasar negara Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

"Jadi keragaman yang ada bukan membuat konflik tapi malah menyatukan Indonesia," papar HNW. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/