Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
Umum
8 jam yang lalu
Karyawan Gunarso Tancap Gas Siapkan Strategi Ketahanan Pangan di Jakarta
2
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
Umum
8 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Canangkan Kampung Siaga TBC
3
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
Umum
8 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Segera Dilantik sebagai Ketua PWI Jaya, Ucapan Selamat Mengalir Deras
4
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
3 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
5
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
2 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
6
Presiden NOC Prancis Doakan Timnas U-23 Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
DKI Jakarta
2 jam yang lalu
Presiden NOC Prancis Doakan Timnas U-23 Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Kenaikan Tarif Angkutan Udara dan Harga Bensin Beri Tekanan Inflasi Sumut

Kenaikan Tarif Angkutan Udara dan Harga Bensin Beri Tekanan Inflasi Sumut
ilustrasi
Jum'at, 02 Februari 2018 21:01 WIB
Penulis: Anita
MEDAN - Tekanan inflasi administered prices (AP) yang tercatat 0,37% (mtm), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya (0,27%, mtm) dan rata-rata historis 5 tahun (0,04%, mtm).

Adapun sumber inflasi Administered prices (AP) tersebut berasal dari kenaikan tarif angkutan udara dengan andil sebesar 0,07% terkait dengan liburan akhir tahun dan kenaikan harga bensin khususnya non subsidi akibat peningkatan harga minyak dunia.

“Secara tahunan, inflasi kelompok ini menunjukkan tren penurunan sejalan dengan tidak adanya kebijakan AP yang bersifat strategis,” Arief Budi Santoso, Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Provinsi Sumut, Jumat (2/2/2018).

Di sisi lain, lanjutnya, inflasi inti tercatat sebesar 0,27% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan lalu sebesar 0,04% (mtm). Peningkatan tersebut terutama didorong oleh peningkatan inflasi kesehatan yang memberikan andil sebesar 0,05% . Namun demikian, peningkatan inflasi inti tersebut juga mengindikasikan membaiknya permintaan masyarakat sejalan dengan perbaikan ekonomi. Sementara itu, ekspektasi inflasi relatif terjaga di tengah penguatan nilai tukar rupiah.

“Ke depan, tekanan inflasi pada tahun 2018 diperkirakan tetap terjangkar pada sasarannya yaitu 3,5±1%. Namun demikian, kenaikan harga pada kelompok volatile food dan administered price menjadi faktor risiko yang perlu mendapat perhatian ke depan. Berlangsungnya musim penghujan diperkirakan akan berpotensi mempengaruhi pasokan pangan. Selain itu, harga minyak mentah dunia yang terus meningkat juga berpotensi mendorong kenaikan harga BBM,” terang Arief.

Oleh karena itu, tambahnya koordinasi kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia di pusat maupun di daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Utara akan terus dilakukan sesuai roadmap jangka pendek dan menengah TPID, dengan fokus pada upaya menjamin pasokan dan distribusi, khususnya berbagai bahan kebutuhan pokok, dan menjaga ekspektasi inflasi.

Editor:Fatih
Kategori:Sumatera Utara, Ekonomi, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/