Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
24 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
3
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
18 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
4
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
18 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
5
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
18 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
6
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
16 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Harga Cabai Rawit Naik Signifikan Tembus Rp61 Ribu/Kg

Harga Cabai Rawit Naik Signifikan Tembus Rp61 Ribu/Kg
Rabu, 17 Januari 2018 07:03 WIB

MEDAN - Sejumlah harga kebutuhan pangan pasca tahun baru masih saja ada yang bertahan di level harga tinggi. Bahkan untuk komoditas pangan seperti cabai kecil juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Seperti harga cabai merah saat ini terpantau Rp44 ribu per Kg. Masih bertahan mahal, meskipun cenderung menurun dibandingkan natal dan menjelang tahun baru kemarin. Namun berbeda dengan cabai rawit, yang harganya justru melonjak tajam menjadi Rp61 ribu/kg.

Hal ini di ungkapkan seorang pedagang cabai di pasar Setia Budi Medan, Boru Biring. Kenaikan yg di alami beberapa hari belakangan membuat dagangannya merosot turun. Walaupun tidak berkurang secara drastis, namun sepinya pembeli cukup di rasakan dirinya.

"Inilah akibatnya kalau harga pangan semua pada naik, pembeli pun sepi tidak seperti biasanya. Ada pun yang beli hanya secukupnya saja," katanya. Selasa (16/1).

Boru Biring mengungkapkan kekesalannya jika daganganya tidak laku, maka cabai dan sayur mayur yang ia jual pun kerap mengalami layu hingga menjadi busuk. Alhasil dagangannya di buang dengan percuma.

"Udah busuk, mau di apakan lagi. Paling di buanglah kalau tidak diberikan makan ternak. Lemahnya kita menjual sayur-sayuran seperti ini, begitulah. Sehari aja sudah layu, kalau sudah layu tidak segar tidak ada pembeli yang mau. Kalau cabai tidak laku paling bertahanya hanya berapa hari. Lewat dari situ busuk jugak," terangnya.

Di katakanya, harga cabai merah yang tembus di harga Rp44 ribu/kg masih kalah mahalnya dengan harga cabai rawit yang mencapai Rp61 ribu /kg saat ini.

"Semalam cabai rawit di harga Rp60 ribu/kg nya. Tapi sekarang sudah mencapai Rp61 ribu/kg. Memang tidak semuanya yang membeli cabai rawit, rata-rata yang membeli ini masyarakat yang membuka rumah makan. Mau tak mau ya imbasnya ke mereka juga," tuturnya.

Hal yang sama juga di rasakan oleh Rosmita Ginting, pedagang cabai di Pasar Sei Sikambing Medan. Ia mengungkapkan kenaikan yang di alami membuat dirinya dan pedagang lainya mengalami kelimpungan akibat melonjaknya harga bahan pangan.

"Tidak cuma saya, pedagang yang lain juga merasa kelimpungan dengan harga yang melonjak naik kak. Terasanya di harga cabai," pungkasnya.

Susahnya menjual dagangan dengan harga yang tinggi membuat dirinya tidak berani mengambil banyak dari distributor.

"Ampun kali ini, saya ngambil dari distributor tidak banyak-banyak. Menghabiskan dari punya yang semalam saja sudah bersyukur," bebernya.

Hasil dari pantauan di lapangan, ada pun harga bahan pangan yang mengalami kenaikan yaitu cabai merah dengan harga Rp44 ribu/kg, cabai rawit Rp61 ribu/kg, bawang putih Rp20 ribu/kg, kentang Rp15 ribu/kg, wartel Rp6 ribu/kg, terong biru Rp7 ribu/kg dan brokoli Rp15/kg.

Editor:wen
Kategori:Sumatera Utara, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/