Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
16 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
13 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
13 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
14 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Riau

Panipahan, Kota di Atas Laut yang Jauh dari Keramaian Ibukota Bagansiapi-api

Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Rohil, Riau.
Senin, 15 Januari 2018 11:24 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
ROKAN HILIR - Panipahan merupakan salah satu kelurahan yang memiliki daya pesona dan potensi pariwisata. Desa ini berada di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau.

Namun, lantaran lokasinya yang terletak berjauhan dari ibukota Bagansiapi-api dan berada di perbatasan antara Riau dan Sumatera Utara (Sumut) membuat kota tradisional ini tidak begitu populer.

Untuk mencapai kota di atas laut ini, masyarakat harus menaiki speedboat dari pelabuhan Bagansiapi-api. Dengan jarak tempuh antara 1,5 jam hingga 2 jam, masyarakat yang naik speedboat tersebut harus merogoh kocek sebesar Rp115 ribu per penumpang.

Nantinya, selama dalam perjalanan mengarungi sungai dan laut lepas Selat Malaka ini, penumpang akan disuguhi pemandangan alam yang mempesona. Mulai dari gulungan ombak yang menari-nari, aktivitas nelayan menjala ikan, hingga aktivitas burung-burung yang berterbangan bebas memangsa ikan-ikan di laut.

Belum lagi ketika diterpa angin laut yang bertiup sepoi-sepoi, situasi ini menambah ketenangan tersendiri bagi masyarakat yang tengah dalam perjalanan menuju Panipahan.

Sesampainya di pelabuhan Panipahan, mata anda akan takjub melihat bangunan-bangunan kokoh yang rata-rata bertiangkan kayu-kayu sebagai penyangganya.

Kemudian saat anda melihat ke laut, akan jelas terlihat ikan-ikan cucut berenang ke sana kemari seakan-akan ikut menyambut kedatangan para tamu kota di atas laut tersebut.

Jika ingin menikmati suasana Panipahan yang asri ini, anda pun bisa berjalan kaki atau menaiki ojek motor. Tarif ojeknya pun relatif murah, yakni Rp20 ribu dengan rute antar alamat yang anda tuju.

Dan jangan sampai lupa, anda tidak akan benar-benar merasakan ke Panipahan jika tidak berburu kerang darah, kepiting dan udang khas Panipahan. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/