Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
17 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
14 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
14 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group
kabar KemenPUPR

Kementerian PUPR Perbaiki Infrastruktur yang Rusak Akibat Banjir di Gunung Kidul, Pacitan dan Wonogiri

Kementerian PUPR Perbaiki Infrastruktur yang Rusak Akibat Banjir di Gunung Kidul, Pacitan dan Wonogiri
Istimewa.
Senin, 11 Desember 2017 11:53 WIB
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memobilisasi personil dan alat berat untuk memperbaiki jembatan yang putus dan tanggul sungai yang ambles akibat banjir yang terjadi di Gunung Kidul, Yogyakarta dan Pacitan, Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Sabtu (9/12) mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi lokasi yang terdampak bencana. Lokasi yang ditinjau diantaranya Jembatan Bonjing di Kabupaten Gunung Kidul dan tanggul Sungai Grindulu.

"Sebagai contoh ini (Bonjing) adalah jembatan kecil, tapi karena darurat dan Kabupaten tidak punya dana (untuk rekonstruksi), jadi akan dikerjakan oleh BNPB atau Kementerian PUPR," kata Presiden Jokowi.

Jembatan Bonjing sepanjang 50 meter dengan lebar 2 meter merupakan salah satu jembatan yang putus akibat bencana banjir di Selatan Jawa pada akhir November 2017 lalu. Jembatan yang melintang di atas Sungai Oya ini memiliki fungsi vital untuk menghubungkan dua Dusun Gelaran I dan II.

Sementara itu, untuk jalan longsor di Kabupaten Pacitan yang tengah dikerjakan, Presiden Jokowi meminta untuk segera diselesaikan. Untuk tanggul yang jebol, Presiden menargetkan selesai dalam dua minggu.  “Tanggul kita beri waktu dua minggu untuk bisa diselesaikan,” kata Presiden Jokowi.

Sementara itu Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto yang ditemui di Pacitan pada hari Minggu (10/12) mengungkapkan akan segera membangun jembatan darurat sebagai pengganti sementara Jembatan Bonjing.

"Penanganannya bersifat darurat agar bisa dilalui dulu sambil dipersiapkan pembangunan jembatan permanennya lebih kurang 100 meter dari hilir jembatan yang ada sekarang,” katanya.

Untuk mencegah kembali rusaknya infastruktur akibat longsor dan bencana banjir bandang, dirinya meminta agar seluruh pemulihan infrastruktur memperhatikan perkuatan pondasi jembatan serta perkuatan tebing di sepanjang jalan nasional.

"Longsoran ini dapat kita cegah kalau kita memahami karakteristik sungai. Tantangan utamanya bagaimana kita membangun infrastruktur berdasarkan morfologi sungai," kata Arie.

Terkait perbaikan ke depannya, Arie telah berkoordinasi dengan Direktur Jenderal SDA Imam Santoso untuk memperoleh data geometri sungai. "Saya sudah diskusikan dengan teman-teman SDA supaya kita bisa perbaiki dengan cepat dan juga dengan keandalan yang tinggi," tambahnya.

Menurutnya jebolnya tanggul Sungai Grindulu disebabkan akibat curah hujan yang tinggi dan pada saat bersamaan juga permukaan air laut sedang naik. "Sehingga aliran air tidak bisa ke laut dan berpusar. Itu yang menyebabkan tanggul rusak dan pondasi Jembatan Grindulu terancam," terangnya.

Di Pacitan juga terdapat tujuh jembatan gantung yang terdampak bencana banjir dan saat ini sedang dikerjakan perbaikannya, diantaranya  Jembatan Gantung Tambak Rejo, Banjarsari I, Banjarsari II, Kembang, Kedungbendo, Kebon, dan Kali Atas.

Tidak hanya di Pacitan, Arie mengatakan juga akan memperkuat pondasi jembatan yang melintas di atas sungai pada seluruh wilayah untuk mengantisipasi perubahan cuaca ekstrem.

"Saya minta pengerjaannya dimulai dari sekarang, minimal perbaikan jembatan yang ada dulu. Kami masih punya sisa dana untuk penanganan. Sebagian akan memakai dana darurat bencana 2017. Saya minta pengerjaannya tertib administrasi," ujarnya.

Usai menyusuri wilayah Jawa Timur dari Ponorogo sampai Pacitan, dimana jalannya berada di sisi kanan Sungai Grindulu, Arie bersama rombongan melanjutkan perjalanan ke Wonogiri dan Yogyakarta.

Di Wonogiri ia meninjau tiga jembatan yang terdampak bencana banjir, diantaranya dua jembatan yang putus, yakni Jembatan Taman Wiroko sepanjang 23 meter, dan Jembatan Puter Jatiroto-Tirtomoyo. Sementara Jembatan Banyak Prodo/Ngalaran sepanjang 62 meter hanya mengalami kerusakan pada pilar jembatan dan dinding samping abutment yang runtuh.

Untuk dua jembatan yang putus tersebut, sambil dilakukan perbaikan jembatan permanen, akan dipasang jembatan darurat (bailey) agar tetap bisa dilalui warga.

Sementara itu, untuk pembangunan Jembatan Bonjing, Arie menyatakan sudah dimulai pembangunannya dan ditargetkan akan selesai dalam waktu 3 bulan sesuai instruksi Presiden. "Kami optimis semua perbaikan jembatan bisa selesai dalam 3 bulan," ungkapnya.(*/dnl)

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, DKI Jakarta, Jawa Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/