Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
17 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
16 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
14 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
15 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Politisi Nasdem Ini Minta Program Pemberdayaan Masyarakat Bagi Jukir Liar
Pemerintahan
46 menit yang lalu
Politisi Nasdem Ini Minta Program Pemberdayaan Masyarakat Bagi Jukir Liar
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Zulkifli Hasan: Pancasila Itu Sejahtera Bersama, Bukan Menebar Stigma

Zulkifli Hasan: Pancasila Itu Sejahtera Bersama, Bukan Menebar Stigma
Dok. MPR RI.
Kamis, 07 Desember 2017 20:05 WIB
JAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menegaskan bahwa Pancasila adalah ikhtiar untuk sejahtera bersama. Bukan justru menebar stigma sesama saudara sebangsa.

"Bicara Pancasila bukan untuk mengecam orang. Bahas Pancasila untuk atasi kesenjangan dan kemiskinan," kata Zulkifli saat menjadi pembicara kunci Diskusi Kebangsaan di Kampus Perbanas Jakarta Kamis (7/12).

Ia menegaskan, Pancasila seharusnya tidak digunakan untuk menebar kebencian dan mengotak-kotakan masyarakat.

"Jadi kalau ada aksi damai, ngga perlu khawatir. Yang harus kita khawatirkan itu kalau kesenjangan kaya - miskin melebar. Kalau Jawa - Luar Jawa timpang. Itu masalahnya," ungkap Zulkifli Hasan menanggapi aksi damai 212 yang berlangsung tertib.

Ia menegaskan situasi kebangsaan saat ini seharusnya diselesaikan dengan musyawarah mufakat.

“Mari bersama kita menjahit merah putih yang sempat koyak karena perbedaan politik. Kuncinya ayo wujudkan keadilan sosial untuk semua," tukasnya.

Untuk itu ia mengajak civitas akademika Perbanas untuk menjadi pelopor persatuan bangsa. "Mari berhenti bersengketa, apalagi saling menista, kita ini bersaudara," tutupnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/