Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
20 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
2
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
3
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
20 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
19 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
23 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
6
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
19 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sosialisasi Melalui Pendekatan Budaya, MPR Gelar Wayang Golek di Desa Pasir Angin, Cileungsi

Sosialisasi Melalui Pendekatan Budaya, MPR Gelar Wayang Golek di Desa Pasir Angin, Cileungsi
Istimewa.
Minggu, 03 Desember 2017 20:49 WIB
JAKARTA - MPR RI menggelar pagelaran wayang golek dengan dalang asal Karawang, Suhendra S. Supriadi dari grup Jaya Komara, di Desa Pasirangin, Desa Pasirangin, Kecamatan Cileungsi, Bogor pada Sabtu malam, 2 Desember 2017.

Acara ini dihadiri anggota MPR RI, Anton S. Suratto dan Roy Suryo dari Fraksi Demokrat.

Dalam sambutannya Anton mengatakan, tugas sebagai anggota MPR salah satunya, melakukan Sosialisasi Empat Pilar yakni, Pancasila sebagai dasar ideologi negara, UUD Negara RI Tahun 1945 sebagai landasan konstitusi, Negara Kesatuan RI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

"Masyarakat kita sudah sampai pada globalisasi tingkat tinggi, maka harus dijaga dengan Empat Pilar tersebut," ujar Anton.

Pagelaran wayang golek ini merupakan pendekatan budaya untuk menyampaikan pesan tentang empat pilar kepada masyarakat," katanya.

Menurut Anton, dulu, para wali di Indonesia menyebarkan agama Islam dengan menggunakan media wayang.

"Mudah-mudahan pesan sosialisasi ini sampai kepada masyarakat dan masyarakat berkenan untuk mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari," kata Anton.

Kali ini, lakon yang ditampilkan adalah "Satria Pininggit" yang artinya, manusia pemberani dan terpuji.

Lakon ini menceritakan sosok manusia yang penuh rasa tanggung jawab untuk menegakan kebenaran, menghindari dari kebathilan, serta berjiwa besar untuk mengabdikan diri kepada negeri, menguatkan raga pada negara, serta kepada rakyatnya, guna mewujudkan cita cita bangsa dan negara dalam membangun, berdasarkan iman dan taqwa sesuai dengan cita- cita bangsa yang penuh ketulusan dan bertanggung jawab. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Jawa Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/