MPR Berharap, Sosialisasi 4 Pilar Bisa Lahirkan Obama-obama Baru di Indonesia

JAKARTA - Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar pertemuan dengan stakeholder media (para redaktur senior, koordinator liputan) yang dikemas dalam "media expert meeting" di Hotel Jayakarta, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu-Minggu 2-3 Desember 2017.

Pertemuan tersebut, dimaksud agar pihak Humas MPR bisa mendapatkan masukan dan evaluasi menyangkut kehumasan dan pemberitaan khususnya dengan program Sosialisasi Empat Pilar MPR.

"Komunikasi dengan stakeholder media ini sangat penting. Karena itu MPR sebagai sebuah lembaga negara perlu terus menjalin komunikasi dengan stakeholder media khususnya berkaitan dengan Sosialisasi Empat Pilar MPR," kata Kepala Biro Humas Setjen MPR Siti Fauziah di depan sekitar 39 media cetak, online, dan elektronik (radio dan televisi).

Selain awak media, kegiatan ini juga dihadiri Kabag Pemberitaan dan Layanan Informasi dan Hubungan Antar Lembaga Muhammad Jaya, Kasubag Pemberitaan dan Layanan Informasi Budi Muliawan, serta Kabag Pengawasan Rharas E. Palupi.

Lanjut Siti Fauziah, dalam menghadapi tahun politik 2018 dan 2019, lembaga MPR perlu mendapat masukan dan koreksi tentang Sosialisasi Empat Pilar MPR.

"Kami mohon masukannya menghadapi tahun politik itu supaya Sosialisasi Empat Pilar MPR dan keberadaan MPR tetap terjaga," katanya.

Kepala Bagian Pemberitaan, Layanan Informasi dan Hubungan Antar Lembaga Muhammad Jaya juga berharap dengan pertemuan ini media bisa melakukan sharing bersama dengan MPR.

"Sharing untuk mendapatkan masukan dalam hal dukungan media untuk pemberitaan MPR apalagi menghadapi tahun 2018 dan 2019 sebagai tahun politik," ujarnya.

Sementara itu, Kasubag Pemberitaan dan Layanan Informasi Budi Muliawan yang didaulat menjadi moderator mengatakan, tujuan media expert meeting ini juga untuk mempererat komunikasi dengan media.

"Silaturahmi yang sudah terjalin dengan baik antara MPR dan Media, seyogyanya terus dipupuk agar ke depan lebih baik lagi. Inilah mengapa kita berkumpul disini," tandasnya.

Mengenai program sosialisasi empat pilar. Menurutnya juga butuh masukan agar berjalan sesuai dengan tujuan awal.

"MPR sebagai lembaga negara representasi dari perwakilan partai politik dan kelompok DPD dalam menghadapi tahun politik 2018 dan 2019 harus tetap berpijak pada posisi netral. Itulah yang kita harapkan saran dan masukan dari awak media," tukasnya.

Lanjut dia, para stakeholder di bidang media diharapkan bisa memberi masukan strategi komunikasi yang harus dilakukan humas MPR agar tetap berada dalam koridor sesuai visi MPR sebagai rumah kebangsaan dan program Sosialisasi Empat Pilar MPR bisa efektif dan tepat sasaran.

Ia juga mengutarakan, keinginannya agar Sosialisasi MPR juga dapat melahirkan Obama-obama baru di Indonesia.

"Kenapa Obama? Kalau menurut data yang pernah saya baca, ternyata saat usia SMP, Obama itu doyan atau seneng menyambangi gedung parlemen di sana. Bahkan menurut cerita di buku tersebut, Obama pernah bercita-cita ingin menjadi anggota parlemen. Dan tak di sangka, justeru ia malah menjadi Presiden Amerika pertama yang mewakili kulit hitam," cerita Wawan.

Untuk itu kata dia, ke depan Sosialisasi Empat Pilar MPR juga akan menyasar anak-anak usia sekolah. "Bahkan sekarang ini kalau ada anak-anak sekolah datang ke MPR, yang ia ingat justeru dia pernah main atau datang ke gedung DPR, bukan dari MPR. Inilah saya rasa PR bagi kami, untuk mempopulerkan branding MPR sekaligus program-programnya," tandasnya.

Dalam diskusi dengan stake holder media ini, seluruh peserta mengharapkan agar Sosialisasi Empat Pilar MPR ini dikemas secara lebih menarik khususnya disesuaikan dengan generasi milenial zaman now.

Beberapa masukan itu, diantaranya mendorong pemanfaatan media sosial seperti pembuatan vlog untuk youtube atau instagram sehingga menarik perhatian generasi milenial, melibatkan komedian (stand up comedy), sosialisasi menyesuaikan dengan isu-isu nasional, sosialisasi di daerah konflik dan daerah terpencil.

Masukan lainnya adalah pemberitaan Empat Pilar MPR dikemas lebih menarik seperti dilengkapi dengan info grafis, membuat komik, animasi film kartun, dan lomba penulisan Empat Pilar MPR yang diikuti generasi milenial.***