Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
20 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
20 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
17 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
17 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Rantau Malin Garapan Palito Nyalo Raih Juara Nasional Festival Pertunjukan Media Tradisional

Rantau Malin Garapan Palito Nyalo Raih Juara Nasional Festival Pertunjukan Media Tradisional
Para pemain Cerita Rantau Malin dari Kelompok Seni Tradisi Adat Minangkabau Palito Nyalo foto bersama.
Jum'at, 24 November 2017 13:10 WIB
Penulis: Agib Noerman
PALEMBANG - Cerita Rakyat Rantau Malin yang digarap Kelompok Seni Tradisi Adat Minangkabau Palito Nyalo, Padang berhasil meraih juara nasional Festival Media Pertunjukan Rakyat Tingkat Nasional 2017 di Palembang. Kelompok Seni Tradisi Palito Nyalo memikat hati para juri pada yang dilaksanakan Kementerian Kominfo RI pada tanggal 22-23 November.

Tiga orang juri nasional, Tulus Subarjono, Robbi dan Azwar yang menilai penampilan dari 10 Provinsi antara lain tuan rumah Sumsel, Papua Barat, Jambi,Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Barat, Papua, dan Sumut.

Kisah Rantau Malin mengungkap kehidupan kampung nelayan yang miskin dikuasai para tenggulak sehingga menyebabkan tidak adanya pendidikan. Mata pencaharian sebagai nelayan hanya untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari, terkadang tidak mencukupi karena terbelit hutang.

Si Malin yang keturunan ninik mamak yang berpikiran maju ingin mengubah kehidupan masyarakat kampungnya. Namun, Si Malin tidak mampu melawan para tenggulak. Singkat, Malin memiliki kawan yang punya kecanggihan teknologi dan melihat kehidupan dunia luar yang sudah maju. Kehidupan dunia luar yang sudah maju menambah hasrat Si Malin merantau.

Cerita ini berbeda dengan hikayat Malin Kundang. Si Malin sukses di rantau dan pulang membangun kampung halaman. "Cerita Rantau Malin merupakan dekonstruksi cerita Malin Kundang," kata Dasrul, Ketua Palito Nyalo.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Padang, Suardi mengatakan Cerita Rantau Malin mampu menyampaikan pesan moral kepada masyarakat Indonesia. Selain itu, dalam membangun sebuah kampung halaman penggunaan teknologi informai sangat dibutuhkan.

"Penggunaan teknologi informasi membuka cakrawala berpikir masyarakat," jelas Suardi.

Piagam penghargaan dan tropi Palito Nyalo diterima langsung Kepala Dinas Kominfo Suardi, Kamis malam.

Kabid Komunikasi Statistik dan Pesandian Swesti Fanloni juga menyampaikan, Kelompok Palito Nyalo dari kota Padang, Sumatera Barat telah menunjukkan kemampuan berakting dipentas nasional. Bukti nyata telah dibentangkannya  dengan mengalahkan, 9 Provinsi lainnya di Indonesia, seperti tuan rumah Sumsel, Sumut, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, D,I Yogyakarta, Kalimantan Barat, Papua dan Papua Barat.(***)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/