Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
2
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
16 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
3
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
Umum
15 jam yang lalu
Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak, Ria Ricis Resmi Jadi Janda
4
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Umum
15 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
1 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
6
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
26 menit yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Dekan FIB USU: Satpam Ucapkan "Darah Dibalas Darah" kepada Mahasiswa

Dekan FIB USU: Satpam Ucapkan Darah Dibalas Darah kepada Mahasiswa
Sabtu, 21 Oktober 2017 20:31 WIB
MEDAN - Tanda-tanda akan adanya rencana jahat pasukan tenaga pengamanan atau Satpam USU "menghabisi" mahasiswa Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya USU, Immanuel Silaban alias Nuel (angkatan 2010), sesungguhnya sudah diketahui Dekan FIB, Budi Agustono.

Hal itu diketahui sehari sebelum penganiayaan Nuel oleh puluhan satpam, Kamis malam (19/10/2017). Sebagaimana dikisahkan Gubernur Pemerintahan Mahasiswa FIB, Yosua Manalu kepada medanbisnisdaily.com, Rabu siang (18/10/2017), sekawanan pasukan satpam mendatangi kampus Nuel dengan maksud mencari dirinya.

Nuel dan beberapa temannya kemudian mendatangi satpam tersebut. Karena di tempat tersebut hadir Budi Agustono, tidak ada bentrokan apapun terjadi. Fandi Martopo (Sitopu) yang memimpin satpam mengeluarkan ancaman, "Darah harus dibalas dengan darah."

Budi Agustono membenarkan adanya ucapan tersebut yang ditujukan ke Nuel dan kawan-kawan.

"Benar ada ucapan tersebut dari satpam ke mahasiswa, tapi saya pikir itu tak serius," kata Budi Agustono melalui sambungan telepon, Sabtu (21/10/2017).

Menganggap tidak akan ada peristiwa yang tidak diinginkan sebagai kelanjutan pertemuan satpam dengan mahasiswa, Budi Agustono tidak melakukan upaya apapun sebagai pencegahan.

Selanjutnya drama pembantaian terhadap Nuel oleh pasukan satpam berlangsung pada Kamis malam. Dipukul pakai benda-benda tumpul berupa potongan kayu yang di salah satu ujungnya terpasang paku, linggis dan sebagainya, lehernya dililit rantai dan kemudian ditarik masuk ke dalam mobil pick up, itulah sebagian penganiayaan yang dialami Nuel yang juga aktivis Gerakan Mahasiswa Pro Demokrasi atau GEMA PRODEM.

Kata Budi Agustono yang dikenal sebagai peneliti sejarah, sebagai salah satu pertanggungjawaban pihak USU atas penganiayaan terhadap Nuel, Wakil Rektor V Luhut Sihombing dan Wakil Rektor I Rosmayati sudah menyatakan akan menalangi semua biaya pengobatan Nuel hingga sembuh.

"Tentang pertanggungjawaban USU yang lainnya saya belum tahu, nanti harus ada dulu pertemuan antara pihak Rektorat dengan pihak keluarga membicarakan. Belum tahu kapan itu bisa dilaksanakan," tegas Budi Agustono.

Editor:Fatih
Sumber:medanbisnisdaily
Kategori:Sumatera Utara, Hukum, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/