Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
22 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
2
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
19 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
3
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
Olahraga
24 jam yang lalu
Kandang Persib Siap Membiru Di Semi Final, Energi Bagi Dedi Kusnandar Dkk
4
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
Olahraga
22 jam yang lalu
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
5
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
19 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Home  /  Berita  /  Umum

Ratusan Warga Duri Datangi Posko Relawan UN Swissindo Setelah Ditolak Bank Mandiri untuk Pencairan Voucer M1

Ratusan Warga Duri Datangi Posko Relawan UN Swissindo Setelah Ditolak Bank Mandiri untuk Pencairan Voucer M1
Ibu ini menunjukan Voucher M1 yang diberikan UN Swissindo Duri kepadanya.
Jum'at, 18 Agustus 2017 12:15 WIB
Penulis: Ira Widana
DURI - Merasa tertipu, ratusan warga Duri dan sekitarnya mendatangi Posko Relawan UN Swissindo di Jalan Hangtuah dekat Bank Mandiri untuk meminta pertanggung jawaban atas apa yang sudah diiming-imingkan oleh para relawan UN Swissindo.

Sebelumnya masyarakat yang sudah mendaftarkan diri ke UN Swissindo Kecamatan Mandau ini, Jumat (18/8/2017) sekitar pukul 08.00 WIB tadi sudah mendatangi Bank Mandiri untuk melakukan pencairan uang sejumlah Rp 15 juta dari sebuah surat kuasa eKTP Voucher M1 Human Obligation, Kode Perintah White Spiritual Boy.

"Kami dikasih voucher katanya untuk pencairan ke bank Mandiri tapi tadi saat mau masuk ke Bank Mandiri malah dicegat oleh satpam bank, ditanya keperluanya apa. Pas dijawab dari peserta UN Swissindo, kami tidak boleh masuk dan disuruh baca pengumuman di depan Bank dan sekitarnya. Berarti kami semua ini ditipulah ya," kata Resmi, warga kulim kepada GoRiau.com, Jumat (18/8/2017).

"Saya dan teman-teman yang lain tentu heran dengan penolakan bank. Kenapa tidak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh relawan UN Swissindo ini. Stempel bank Mandiri pusat, serta Mahkamah Agung Raja di atas Raja ini berarti tidak menguatkan program ini benar," katanya lagi sembari menyalahkan diri sendiri yang mau saja terbujuk dengan program tersebut karen diiming-imingkan uang.

Pantauan GoRiau.com, sekitar Posko Relawan UN Swissindo memang terlihat banyak sekali masyarakat yang membawa selembaran kertas beserta Map. Rata-rata mereka mengaku baru saja mencoba masuk ke bank Mandiri Hangtuah, tetapi mendapat penolakan dari pihak bank.

"Untung saja poskonya dekat dengan Bank. Jadi kami bisa langsung mempertanyakan jaminan hidup yang katanya ada untuk kami masyarakat yang mengisi formulir M1 ini. Kalau begini, saya juga merasa ditipu oleh UN Swissindo ini. Mentang-mentang kami orang susah yanga bodoh, lalu dengan mudahny mereka membodoh-bodohi kami," ujar Gustaria, seorang wanita tua dari daerah Kulim saat berbincang dengan GoRiau.com.

Ratusan warga yang gelisah itu juga akhirnya bubar setelah mendapatkan penjelasan dari pihak UN Swissindo, bahwa mereka datang ke Bank bukan untuk mencairkan dana yang Rp 15 juta tersebut, melainkan untuk melakukan registrasi ke Bank Mandiri sesuai formulir yang mereka isi.

Pelaksana Tugas Ketua UN Swissindo Kabupaten Bengkalis, Bunda Pipit saat ditemui GoRiau.com menyebutkan, dia dan relawan resmi UN Swissindo tidak pernah menjanjikan pencairan hari ini kepada masyarakat. Bahkan sebagai penguruspun mereka juga tidak pernah tahu kapan dana tersebut bisa dicairkan

"Untuk pencairan itu nantinya akan dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Kapan itu juga kita belum dapat memastikannya. Namun program pelunasan kredit ini benar ada dan berjalan di seluruh Indonesia, dengan sistem transfer dari pusat," kata Bunda Pipit.

Selanjutnya, Bunda Pipit menduga bahwa ada oknum yang mengatasnamakan tim Relawan UN Swissindo untuk mengajak masyarakat bergabung dan memberikan janji-janji di luar program yang ada dari UN Swissindo Pusat ini. Sehingga masyarakat berfikir UN Swissindo tidak resmi.

"Memang dari tim relawan ini ada yang mengundurkan diri dan kemudian merasa sakit hati atau tidak senang. Tidak ingin menuduh atau memfitnah, jika nanti sudah ada datanya, akan sangat mudah untuk memprosesnya. Yang jelas beberapa data ada dengan saya di rumah nanti akan saya paparkan," katanya lagi. ***

Kategori:Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/