Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
16 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
13 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
11 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
10 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
14 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mengajar di Pulau Terpencil, Seorang Guru SD Tewas Ditelan Ombak Saat Ingin Pulang ke Rumah

Mengajar di Pulau Terpencil, Seorang Guru SD Tewas Ditelan Ombak Saat Ingin Pulang ke Rumah
Ilustrasi ditelan ombak. (merdeka.com)
Minggu, 30 Juli 2017 09:05 WIB
PONTIANAK - Dermawan, seorang guru yang mengajar di pulau terpencil, ditemukan tewas, Sabtu (29/7), setelah terjatuh dari kapal penangkap ikan yang ia tumpanginya Kamis (27/7) malam.

Dermawan merupakan pegawai negeri sipil (PNS) yang mengajar di di SDN 03 Kelumpang Pulau Maya Karimata, Kepulauan Kabupaten Kayong Utara, Kalbar.

Komandan Tim Basarnas Asmayadi yang ikut melakukan pencarian korban saat dihubungi dari Pontianak, mengatakan, pencarian selama dua hari tersebut sempat terkendala oleh ombak yang cukup tinggi.

Hal itu ditambah lagi jarak tempuh menuju lokasi tempat korban jatuh memerlukan waktu hingga 90 menit dengan menerjang ombak laut, sehingga cukup menyulitkan proses pencarian korban.

''Kalau cuaca untuk hari ini saja hampir dua meteran ombaknya, korban yang sudah ditemukan warga akan kita jemput dan akan kita bawa ke rumah duka di Sungai Awan Ketapang sesuai dengan permintaan warga,'' jelasnya, dikutip dari Antara.

Jasad Dermawan, warga Sungai Awan ini ditemukan sudah tidak bernyawa pada Sabtu (29/7) pagi setelah keluarga, masyarakat dan Tim SAR melakukan penyisiran selama dua hari.

Dari keterangan pesan singkat yang dikirimkan oleh korban kepada istrinya yang bernama Susi, korban hendak pulang ke Sungai Awan Kabupaten Ketapang menggunakan kapal penangkap ikan dari tempat ia mengajar di SDN 03 Kelumpang Pulau Maya Karimata.

Namun naas, korban tergelincir dan jatuh dari kapal yang ia tumpangi. Nakhoda kapal beserta anak buah kapal (ABK) sempat melakukan pencarian malam itu juga di lokasi korban jatuh, namun sayang tidak membuahkan hasil.

''Tidak lama kemudian, saya dihubungi oleh Kepala Sekolah SDN 3 Kelumpang dan memberitahu kalau suami saya terpeleset dan jatuh ke laut. Nakhoda panik dan mencari korban, namun sayang malam itu tidak bisa ditemukan,'' ujar istri korban Susi.

Pencarian dilanjutkan pada hari Jumat, (29/7), dengan bantuan anggota Polsek Pulau Maya Karimata, Basarnas dan masyarakat nelayan Tanjung Satai.

Namun pencarian korban tersebut masih tidak membuahkan hasil dan terpaksa dihentikan karena cuaca dengan gelombang yang sangat tinggi.

Korban baru berhasil ditemukan oleh dua orang nelayan pada Sabtu (29/7), pukul 08.00 WIB di sekitar laut Tanjung Satai.***

Editor:hasan b
Sumber:merdeka.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Kalimantan Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/