Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
14 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
8 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
8 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
8 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
7 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kasus Penyiraman Air Keras, Novel Menduga Jenderal Polisi Terlibat, Ini Tanggapan Kadiv Humas Polri dan Kapolda Metro

Kasus Penyiraman Air Keras, Novel Menduga Jenderal Polisi Terlibat, Ini Tanggapan Kadiv Humas Polri dan Kapolda Metro
Novel Baswedan saat dirujuk ke rumah sakit khusus mata di Jakarta, dua bulan lalu. (viva)
Rabu, 14 Juni 2017 23:20 WIB
JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menduga penyiraman air keras terhadap dirinya melibatkan jenderal polisi. Dugaan itu diungkapkan Novel saat diwawancarai jurnalis Time.com.

''Saya sebenarnya telah menerima informasi bahwa seorang jenderal kepolisian—level tinggi dari jajaran kepolisian—terlibat (dalam kasus penyiraman air keras). Awalnya, saya bilang itu informasi yang bisa jadi salah. Namun, kini sudah dua bulan lamanya dan kasus saya tak juga menemukan titik terang. Saya katakan, perasaan saya bahwa informasi itu bisa saja benar,” ujar Novel Baswedan seperti dikutip dari Time.com, Selasa, 13 Juni 2017.

Saat dimintai tanggapannya terkait hal itu, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto meminta agar Novel menyampaikan keterangannya dengan menuangkan di Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

''Kalau mau keterangannya itu menjadi suatu keterangan yang berharga silakan dituangkan di berita acara pemeriksaan,'' kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 14 Juni 2017.

Setyo mengatakan, jika keterangan Novel itu disampaikan ke media saja maka tidak bisa dijadikan untuk pro justitia.

Setyo menjelaskan, bahwa penyidik sudah pernah meminta keterangan Novel, namun hal itu belum tuntas. Penyidik berencana akan kembali meminta keterangan Novel di Singapura jika penyidik KPK itu bersedia.

''Kemarin diminta keterangan tapi tidak tuntas. Tapi mungkin kalau yang bersangkutan bersedia diperiksa nanti mungkin diperiksa di Singapura,'' ucapnya.

Sementara Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan tak banyak berbicara menanggapi pemberitaan dan pengakuan Novel.

Iriawan mengaku belum membaca secara lengkap pemberitaan tersebut. Apalagi, mengenai argumen Novel yang menyatakan, bahwa ada oknum polisi berpangkat bintang di balik apa yang menimpa dirinya.

''Ada itu? Saya belum baca, nanti saya coba lihat. Enggak ada (oknum polisi terlibat,),'' kata dia di Markas Polda Metro Jaya, Rabu 14 Juni 2017.

Diberitakan sebelumnya, Novel Baswedan disiram pakai air keras oleh orang tidak dikenal. Saat itu, Novel sedang berjalan menuju rumahnya usai menunaikan ibadah salat Subuh, Selasa 11 April 2017 di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.***

Editor:hasan b
Sumber:viva.co.id
Kategori:GoNews Group, Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/