Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
20 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
18 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
20 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
19 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
5 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Waspadalah Peredaran Uang Palsu Jelang Lebaran Kian Marak

Waspadalah Peredaran Uang Palsu Jelang Lebaran Kian Marak
Ilustrasi.
Rabu, 07 Juni 2017 14:39 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Kebutuhan uang yang cukup tinggi saat Lebaran dikhawatirkan bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, misalnya dengan mengedarkan uang palsu.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Suhaedi meminta masyarakat agar berhati-hati terhadap peredaran uang palsu. Dia juga meminta masyarakat cermat agar bisa membedakan mana uang yang asli dengan yang palsu. Lantas bagaimana cara membedakannya?

"Baik uang lama maupun uang baru, baik dengan warna terang, diterawang ada berapa yang bisa dilihat watermark gambarnya. Apakah pahlawannya cocok atau tidak, diraba memang ada bagian tertentu yang dibuat agak kasar. Uang baru letaknya ada bagian tertentu yang bisa diraba khusus tunanetra," ujar Suhaedi saat jumpa media di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Rabu (7/6/2017).

Dia meminta masyarakat perlu mengingat kembali cara sederhana yang bisa dilakukan untuk membedakan uang asli dan yang palsu, yaitu dengan 3D dilihat, diraba, diterawang.

"Ada yang bisa berubah warna, inilah yang harus dilihat dan masyarakat sudah mengetahui 3D secara umum dan di perbankan. Jika ada keraguan dari masyarakat bisa lebih cepat ditindak oleh Kepolisian," jelasnya.

Selain itu, BI juga telah memasang pengaman di setiap pecahan uang rupiah. Bahkan tingkat pengamanan pun semakin tinggi sejalan dengan teknologi terbaru produksi percetakan uang.

"Untuk membedakan uang itu ada unsur pengamannya. Uang rupiah kita bisa 8 sampai 12 pengaman. Makin tinggi pecahannya misalnya Rp 100.000 itu 12 pengamannya," sebut Suhaedi. ***

Sumber:kumparan.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/